MOTOR Plus-Online.com - Area depan Mako Polres Tarakan jadi tempat adanya 2 robot Transforme yang sukses diolah seniman dengan bahan baku ratusan knalpot brong.
Ratusan knalpot brong berubah menjadi patung robot dengan nama Monumen Robot Knalpot Racing Anti Traffic Violation Polres Tarakan.
300 dan hampir 400 knalpot brong merupakan bahan untuk membuat monumen tersebut.
Seniman asal Tarakan, Adi Setyo Purwanto adalah sosok yang tidak terlepas dari proyek bernilai seni ini.
Sebenarnya dari Satlantas Polres Tarakan sepenuhnya menyerahkan ke dirinya sebagai desainer akan dibuat seperti apa.
"Tapi ada referensi bagaimana kalau dibuat patung robot yang nantinya dipasang di depan Mako Polres. Satu di Satlantas dan satu untuk Sat Sabhara, satu siap tegak, dan satu lagi pakai gaya komando," kata Anto dikutip dari TribunKaltara.com.
Mengenai robot yang dibuat menyerupai tokoh dalam film Transformer, lantaran ada maksud yang ingin disampaikan kepada milenial.
"Kami terinsipirasi Transformer, robot lain jadi referensi kami buat desain. Itu bisa lebih besar lebih tinggi lagi bisa tapi kendalanya tempat kami yang agak kekurangan. Kurang lahan, jadi maksimal 4 meter atau 5 meter," bebernya.
Baca Juga: Gokil Knalpot Brong Jadi Robot Transformer dari Knalpot Racing Sitaan Polisi di Tarakan
Menurutnya, proses pembuatan patung robot itu benar-benar memerlukan ketelitian.
Mulai dari persiapan rangka, lalu material yang diperlukan dan keseimbangan saat patung robot berdiri.
"Jangan sampai tidak seimbang, terlalu ke depan atau terlalu ke belakang, atau miring ke kiri dan ke kanan. Proses awalnya kan kami siapkan rangkanya dan pipa besi 2,5 inci dengan tinggi 4,15 meter dan robot lainnya 4 meter tingginya, ini yang patung awal," beber Anto.
Ia mengatakan, waktu sampai 10 hari untuk membuat patung pertama, itu pun karena dikejar waktu karena mau cepat diresmikan.
Lebih cepat dari patung pertama, patung kedua hanya membutuhkan 4 hari karena sudah tahu peletakan knalpot dan rangka.
Bahan baku knalpot brong atau knalpot racing hasil tangkapan razia dan patroli sebanyak 370 unit yang dibutuhkan untuk membuat satu patung.
Adapun patung kedua, kurang lebih butuh hampir 400-an unit knalpot racing sehingga dua robot yang dibuat menghabiskan 750 unit.
Menurutnya kesulitan terutama saat proses perekatan atau penempelan satu knalpot dengan lainnya.
Baca Juga: Motor Knalpot Brong Juga Bermasalah di Paris Ibu Kota Prancis, Suara Bising Dikeluhkan Warga
"Knalpot brong ini, ada bahannya yang memang agak sulit untuk pengelasannya jadi perlu dibantu lagi dengan strip besi atau kawat yang bisa memperkuat daya rekatnya," ungkap Anto.
Karena memang pengelasan menggunakan besi biasa berbeda dengan knalpot brong yang digunakan membuat robot, ada jenis carbon dan ada jenis stainless.
"Tapi yang stainless di sini tipis jadi agak sulit merekatkan. Harus dibantu dengan plat strip pakai besi, pengikatnya. Kalau tidak begitu, kita harus tahu keselamatannya pada saat nanti sudah berdiri, jangan sampai protol, rebah, rontok nah itu yang sangat kami perhitungkan, demi keselamatan orang banyak, karena tinggi dan rawan, di pinggir jalan," ujarnya.
Saat awal ditawari lanjutnya, saat awal pemesanan, dalam gambarannya ini pasti membutuhkan effort atau usaha lebih apalagi pekerjaan bukan hanya itu saat itu.
Pria yang berdomisili di Kelurahan Gunung Lingkas ini mengakui pengalaman pertamanya membuat patung robot berbahan knalpot.
Mengingat knalpot tangkapan Polres Tarakan ini biasanya dimusnahkan, tapi di tangannya jadi bernilai seni.
"Ini yang pertama kalinya saya buat. Kalau sebelumnya hanya mengerjakan pembuatan logo Pemkot Tarakan ya g digunakan di Stadion Datu Adil itu besar juga termasuk logo terbesar saya buat, di bisnis advertising," ungkapnya.
Yang membedakan lanjutnya, perlu perhitungan, pertimbangan, detail khusus untuk patung robot, bagaimana ketelitian, presisi, keseimbangan kiri dan kanan patung robot.
"Alhamdulillah bisa selesai, berdiri dan sudah diresmikan kemarin dari lima unsur keamanan di Tarakan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul "Kisah Seniman Tarakan Anto Gondrong, Cukup 14 Hari Sulap Knalpot Brong jadi Patung Robot Transformer"
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR