Baca Juga: Resmi Versi Pertamina Motor-motor Ini Tak Direkomendasi Diisi Pertalite Simak Daftar Lengkapnya
Pertamax Green 92 merupakan campuran Pertalite dengan 7 persen Etanol atau E7.
Bioetanol dari ampas tebu (bagasse) didapat kadar etanol sebesar 98,005% dengan denaturasi menggunakan hidrokarbon (CH4).
Pertamina mengusulkan Pertamax Green 92 sebagai pengganti Pertalite jika benar-benar dihapus.
Dari segi harga dibanding Pertalite ada selisih Rp 3.900 karena Pertamax Green 92 dijual Rp 13.900 per liter.
Dikutip dari Kompas.com, Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati pernah mengungkapkan, rencana penghapusan Pertalite di 2024 merupakan bagian dari Program Langit Biru.
Program ini mendorong peningkatan oktan BBM secara bertahap.
Pada tahap pertama telah dilakukan sejak dua tahun lalu penghapusan BBM RON 88 alias Premium menjadi BBM RON 90 alias Pertalite.
Kini pada tahap kedua diusulkan untuk mengganti BBM RON 90 alias Pertalite menjadi BBM RON 92 alias Pertamax.
Jika usulan ini disetujui pemerintah, maka Pertalite akan digantikan dengan Pertamax Green 92.
"Program Langit Biru tahap dua, di mana BBM subsidi kita naikan dari RON 90 ke RON 92," ujar Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (30/8/2023).
Baca Juga: Bayar Pajak Motor di Alfamart atau Indomaret Lebih Cepat Sambil Belanja Sembako Ketahui Caranya
Namun pergantian dari Pertalite ke Pertamax Green 92 masih menjadi kajian internal Pertamina.
Jika disetujui, Nicke pun mengusulkan agar Pertamax Green 92 masuk dalam kategori bahan bakar minyak (BBM) yang disubsidi oleh pemerintah.
Menurut Nicke, kajian tersebut dilakukan untuk menghasilkan kualitas BBM yang lebih baik, karena bahan bakar dengan kadar oktan yang lebih tinggi akan semakin ramah lingkungan.
Penggunaan Pertamax Green 92 pun dinilai lebih ramah lingkungan sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai nol emisi karbon (net zero emission/NZE) di 2060.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR