MOTOR Plus - online.com Kasus tewasnya santri di pesantren di daerah Kediri, Jawa Timur jadi sorotan dalam beberapa hari terakhir.
Terungkap ternyata korban mendapatkan penganiayaan oleh seniornya selama di pesantren.
Alhasil korban bernama Bintang Balqis Maulana tewas usai dianiaya para seniornya.
Korban tewas usai dihujani pukulan dan bantingan oleh para pelaku.
Para pelaku juga terungkap sempat bawa mayat korban pakai motor.
(18) pelajar kelas 12 asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, dan AK (17) asal Kota Surabaya.
Mereka kini harus memertanggungjawabkan perbuatannya dihadapan hukum.
Usut punya usut, rupanya pelaku sempat membonceng mayat korban menggunakan sepeda motor.
Baca Juga: Kecelakaan Honda BeAT Tabrak Bengkel Las di Bengkulu Pengendara Tewas di Lokasi Kejadian
Pelaku nekat membawa korban yang sudah menjadi mayat dengan boceng tiga menggunakan motor.
Kepergian para pelaku sambil membawa mayat korban diduga tak diketahui pengurus pondok pesantren.
"Dibawa ke rumah sakit jam 3 pagi," ungkap kakak Bintang, Muhammad Ilham kepada wartawan dikutip dari tribunnewsbogor.com
Salah seorang tersangka dan juga masih anggota keluarga yakni Fatah, pelaku mengaku takut usai korban tidak sadarkan diri.
Ia juga sempat berkilah kalau korban Bintang jatuh di kamar mandi.
Kemudian ia membawa Bintang pakai motor padahal sudah meningga dunia.
"Dokternya bilang kenapa sudah meninggal baru dibawa ke rumah sakit," kata Buasan, kakek korban.
Hal itupun diungkapkan Kapolres Kediri, AKBP Bramastyo Priaji.
Menurutnya, korban dibawa ke dokter tanpa sempengetahuan pihak pondok pesantren.
"Jadi tanpa sepengetahuan pihak pesantren para pelaku membawa korban ke dokter namun nyawa korban sudah tidak tertolong," kata Bramastyo pada Selasa (27/2/2024).
Saat ini pihaknya telah menetapkan 4 tersangka atas kematian Bintang Balqis.
"Empat orang kita tetapkan sebagai tersangka dan kita lakukan penahanan lebih lanjut," kata AKBP Bramastyo Priaji.
Ia mengatakan, berdasarkan interogasi, adapun motif tersangka yakni karena adanya kesalahpahaman sehingga menganiaya korban.
"Itu masih kita dalami lebih lanjut," jelasnya.
Sementara itu pihak Pesantren Al Hanifiyah, Fatihunada, mengaku tak tahu adanya penganiayaan yang dilakukan oleh anak muridnya tersebut.
Kemudian, Jenazah Balqis dipulangkan pengurus pondok pada Sabtu (24/2/2024) ke rumahnya di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur.
Saat keluarga membuka kain kafan korban, ditemukan sejumlah luka disekujur tubuhnya.
Luka banyak terlihat di bagian wajah dan dada.
Bahkan, tulang hidung korban juga terlihat seperti patah.
Ada juga luka yang mirip dengan bekas sudutan rokok pada kaki korban.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Detik-detik Penganiayaan Santri Kediri Terungkap, Pelaku Nekat Bonceng Mayat Korban Pakai Motor
Source | : | TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR