"Karena tindakan yang melanggar tata tertib lalu lintas tersebut, mereka dikenai teguran tertulis," ujarnya dikutip dari Surya.co.id.
alah satu sasaran prioritas dalam operasi tersebut adalah mengendarai kendaraan di bawah umur dan tidak menggunakan helm SNI.
Menurut Iptu Kharisma, kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama ini korban tertinggi adalah para pelajar.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas, polisi menggencarkan penertiban dan memberikan teguran tertulis terhadap beberapa pelajar maupun pengendara lainnya yang melanggar peraturan tertib berlalu lintas.
“Berkendara tidak mengenakan helm ini tentunya sangat membahayakan keselamatan diri sendiri maupun orang lain. Kami tidak ingin fatalitas berkendara di jalan raya itu terjadi hanya karena tidak mematuhi peraturan,” lanjutnya.
Enggak cuma kasih teguran tertulis, polisi juga memberikan edukasi terkait pentingnya tertib berlalu lintas kepada para pelajar itu.
Kemudian orang tua mereka dipanggil oleh pihak kepolisian guna diajak untuk turut mengawasi putra-putrinya agar tidak mudah memberikan izin berkendara bila belum cukup umur.
“Mari bersama-sama menyelamatkan anak bangsa dengan mengutamakan keselamatan di jalan raya. Sayangi diri sendiri dan orang lain. Selalu patuhi peraturan tertib berlalu lintas,” pesan Iptu Kharisma.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul "Operasi Keselamatan Semeru 2024 Jaring Puluhan Pelajar di Sidoarjo, Sebagian Besat Tak Punya SIM"
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR