"Non-ABS saat ngerem mendadak pakai rem depan motor lebih susah dikendalikan, body agak melintir," lanjutnya.
"Terus saya coba rem depan-belakang yang non-ABS ternyata lebih sulit lagi buat mengontrol motornya," sambungnya.
"Begitu ganti ke motor yang ABS ngerem dadakan lebih stabil, baik depan aja maupun depan-belakang," jelasnya.
Ia berharap agar pemerintah dan pengembang dapat merealisasikan rem ABS sebagai fitur standar motor di Indonesia.
"Harapannya untuk para pengembang semoga cepat terealisasikan ke semua motor karena buat keselamatan pengendara," ucap Abay.
Sementara itu, Nurwenda Pratiwa Putra dari Versys Owners Indonesia (VOID) mengatakan, rem ABS bagus bisa mengurangi angka kecelakaan yang biasa dialami remaja.
"Kecelakaan di jalan sering dialami remaja yang baru bisa naik motor, pakai motor entry-level yang belum ada fitur ABS," kata Wenda.
"Dengan adanya acara ini kita bisa ngobrol kasih masukan ke pemerintah, ke regulasi, ada polisi juga," tambahnya.
Baca Juga: Dilihat Langsung Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono Rem ABS Motor Berfungsi di Jalan Rusak
"Semuanya jadi satu sepakat untuk bisa nanti ke depan jadi lebih baik, cuma kita enggak tahu hasilnya seperti apa," lanjutnya.
Wenda mengaku beberapa kali terselamatkan berkat rem ABS di motor Kawasaki Versys miliknya.
"Beberapa kali terhindar dari kecelakaan, entah ada orang muter tiba-tiba, entah ada orang nyebrang sembarangan," sambungnya.
"Dengan kita kondisi siap dan motor kebetulan ada ABS, Alhamdulillah kita bisa terhindar dari bahaya, tapi kalau kitanya ngantuk mungkin beda lagi ceritanya," tutup dia.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR