Sementara usai dilakukan pembongkaran ternyata ada yang berbeda sedikit.
Untuk rangka belakang di bagian pertemuan dua plat, tebalnya sekitar 3 mm, berarti satu lembar plat sekitar 1,5 mm. Sementara bagian rangka depan, rangka utama tebalnya sekitar 2 mm.
Buat yang belum tahu rangka esaf ini dibuat pakai pelat baja yang berbeda dari bahan rangka sebelumnya yang terbuat dari pipa besi.
Honda bikikn rangka eSAF menggunakan High Strength Steel (HSS) yang diproses menjadi rangka dan kemudian dilakukan pelapisan coating dengan metode CED (Cathodic Electro Deposition) secara dipping (celup).
Lalu apakah ketebalan plat ini akan berpengaruh pada kekuatan rangka?
Biar tidak salah kita tanyakan langsung ke salah satu bengkel yang sering menangani soal rangka.
"Ketebalan rangka atau materialnya pasti bakal berpengaruh cukup besar," ujar Angga Pribadi Laksana dari Busi Custom yang sering menangani rangka motor-motor lawas.
"Tapi ketebalannya itu juga harus diperkuat dengan finishing yang baik," tegasnya.
"Karena kalau saya melihatnya masalah silikat atau nanti karat yang muncul itu hasil finishing yang kurang baik dari rangka sebelumnya," tambah Angga.
Finishing yang kurang baik akan bikin rangka jadi rawan berkarat dan keropos seperti kasus-kasus rangka eSAF yang sebelumnya.
"Saya sendiri belum ukur tapi kalau lebih tebal ya bagus berarti klaim lebih kuat itu bisa terbukti," bilangnya lagi.
"Tapi sejujurnya cuma waktu yang bisa menjawab keropos lagi atau tidak," lanjut Angga yang juga beberapa kali tangani kasus rangka keropos terutama di motor-motor tua.
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR