MOTOR Plus-online.com - Jakarta diguyur hujan sejak dini hari (22/3/2024) sampai siang hari yang menyebabkan beberapa ruas jalan banjir.
Karena beberapa jalan tergenang banjir menyebabkan beberapa motor mogok karena nekat melibas genangan air.
Jakarta kebanjiran motor listrik tetap bisa lewati genangan air segini batas ketinggiannya.
Dikutip dari Kompas.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan ada empat RT dan 23 ruas jalan di Jakarta terendam banjir pada Jumat (22/232024).
Banjir itu disebabkan hujan dengan intenstitas tinggi yang mengguyur wilayah Jakarta sejak Jumat pagi.
"Ada empat dari 30.772 RT dan 23 ruas jalan tergenang yang ada di wilayah DKI Jakarta," ujar Kepala Pelaksana BPBD Isnawa Adji dalam keterangannya, Jumat.
Isnawa mengatakan, jumlah titik banjir di titik-titik RT dan genangan yang merendam ruas jalan di Jakarta itu mengalami peningkatan.
Banjir sebelumnya merendam tiga RT dan 11 ruas jalan yang ada di Jakarta.
"BPBD DKI mencatat genangan mengalami kenaikan, sebelumnya tiga dari 30.772 RT dan 11 ruas jalan tergenang," kata Isnawa.
Baca Juga: Hujan Deras Sejak Jumat Pagi Ini Jalan Tergenang Banjir di Jakarta yang Wajib Diketahui Pemotor
Baca Juga: Banjir Muncul Akibat Hujan Deras di Jakarta Pengendara Motor Jangan Asal Terobos
Banjir bikin pemilik motor listrik bingung karena takut terjadi korsleting sampai meledak.
Padahal ada batas aman motor listrik tetap bisa melaju di jalanan yang tergenang air.
Hendro Sutono dari KOSMIK Indonesia menjelaskan batas aman motor listrik terjang banjir.
Menurutnya motor listrik sudah dirancang untuk tahan air dan genangan dalam batas pemakaian wajar.
"Komponen-komponen kelistrikan utama seperti kontroler, dc to dc converter, dan flasher telah diletakkan pada posisi tertinggi di motor, biasanya sekitar 40-50 cm dari tanah," ungkap Hendro saat dihubungi MOTOR Plus-online, beberapa waktu lalu.
"Demikian juga dengan konektor-konektor untuk lampu-lampu sudah ditempatkan pada posisi yang terlindung dan cukup tinggi dari tanah," sambungnya.
"Untuk baterai, pada baterai lithium yang memiliki kerapatan energi tinggi, sudah menggunakan kotak pelindung yang kedap air dan menggunakan konektor yang juga berada di posisi atas, yaitu sekitar 40-50 cm dr tanah dan terlindung dari hujan," lanjutnya.
"Sementara untuk motor yang menggunakan baterai Sealed Lead Acid (SLA) yang memiliki densitas energi rendah, telah terlindung dari hujan dengan posisi kutub-kutubnya di ketinggian sekitar 30 cm dan jika sampai menerjang banjir pun masih cukup aman, karena pada dasarnya listrik akan selalu mengalir pada medium yang paling mudah untuk dialiri," jelasnya.
"Air memang bisa menghantarkan listrik tetapi tembaga lebih mudah, karena itu listrik akan memilih untuk mengalir di tembaga," tambahnya.
Baca Juga: Pertalite Akan Dihapus Penggantinya Bensin Baru Harganya Lebih Mahal Rp 3.900 Per Liter
Baterai aman dari banjir, lalu bagaimana dengan motor penggerak listrik?
Motor penggerak listrik Brushless Direct Current (BLDC) atau lebih umum disebut sebagai dinamo.
"BLDC dari pabrik rata-rata sudah dirancang dengan standart IP67, yang artinya sudah tahan terhadap debu dan air dengan kedalaman 1 meter," lanjut lagi Hendro.
"Jika lebih dari 1 meter maka tekanan air pada kedalaman itu bisa membuat air masuk ke dalam BLDC," tambahnya.
"Walau motor listrik sudah dirancang sedemikian baik, kami (di komunitas) tidak pernah menyarankan member untuk menerjang banjir jika tidak dalam kondisi terpaksa," sambung dia.
"Banjir yang masih dianggap aman adalah banjir sebatas as roda bagi motor yang menggunakan BLDC tipe Hub, sementara bagi yang menggunakan BLDC Mid-drive adalah di bawah as BLDC," lanjutnya.
"Itu pun tidak disarankan dalam jangka waktu yang lama, karena kekedapan terhadap air juga dipengaruhi oleh faktor waktu," tambahnya.
"Semakin lama terendam maka semakin besar juga kemungkinan air bisa masuk ke dalam BLDC melalui celah-celah kecil pada seal," sambungnya.
"Intinya motor listrik sangat aman dari air hujan dan genangan pada penggunaan wajar," imbuh Hendro.
"Jika dipergunakan untuk menerjang banjir dengan ketinggian lebih dari 20 cm maka sesungguhnya hal itu adalah di luar dari penggunaan wajar," pungkasnya.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR