MOTOR Plus-online.com - Beredar isu Pertalite akan dihapus dan digantikan bensin baru.
Bensin baru pengganti Pertalite itu bernama Pertamax Green 92.
Konsepnya sama seperti Pertamax 92, tapi ada campuran Etanol.
Bensin Pertalite yang memiliki RON 90 dicampur bioenergy Etanol sebesar 7 persen (E7).
Alhasil angka oktannya meningkat sampai 96 persen.
Pada dasarnya bensin oktan tinggi lebih bagus bagi kendaraan.
Namun ada pengecualian bagi bensin yang dicampur Etanol.
"Bensin oktan rendah seperti Pertalite memiliki nilai kalor lebih rendah dari Pertamax," kata Muhammad Fuad, Peneliti Balai Pengujian Minyak dan gas Bumi LEMIGAS.
"Di kilang minyak, Pertamax itu dibuat dari upgrade Pertalite, umumnya dengan cara proses penambahan gas hidrogen," sambungnya saat dihubungi MOTOR Plus-online, Minggu (24/3/2024).
"Efek penambahan gas hidrogen ini, selain meningkatkan angka oktan, juga membuat nilai kalor Pertamax lebih tinggi atau rasio H/C lebih tinggi," lanjutnya.
"Tapi tidak semua bensin dengan angka oktan tinggi nilai kalornya juga tinggi," tambah Fuad.
"Bensin yang mengandung Etanol, oktannya tambah tinggi tapi nilai kalornya turun," sambungnya.
"Makanya bensin campur Etanol walaupun oktannya tinggi, biasanya sedikit lebih boros BBM," lanjut peneliti LEMIGAS itu.
"Tapi ada nilai plus yaitu emisinya lebih rendah sehingga ramah lingkungan," tambahnya.
Meski lebih boros, Fuad memastikan kalau penurunan konsumsi BBM kendaraan tidak signifikan.
"Yang namanya Pertamax Green 92 nanti pakai Etanol, lebih boros sedikit dari Pertamax sebelumnya yang enggak pakai Etanol," lanjut lagi Fuad.
"Energi Etanol 30% lebih sedikit dari bensin biasa, tapi karena yang dipakai baru 5% jadi borosnya tidak signifikan," pungkasnya.
Jika rencana penghapusan Pertalite disetujui pemerintah maka nantinya Pertamina hanya akan menjual tiga jenis BBM.
Ketiga jenis BBM tersebut adalah Pertamax Green 92, Pertamax Green 95 dan Pertamax Turbo.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR