Pertalite dan Solar termasuk jenis BBM subsidi yang masih dijual dengan harga murah.
Saat ini Pertalite dijual per liternya Rp 10 ribu dan paling banyak digunakan masyarakat.
Nantinya Pertalite akan diganti Pertamax Green 92.
Pertamax Green 92 merupakan bensin baru hasil pencampuran Pertalite dengan 7 persen etanol atau E7.
Namun demikian belum jelas kapan pastinya penghapusan Pertalite yang sudah ramai dibicarakan.
Sementara terkait wacana penghapusan Pertalite, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan jika usulan tersebut direalisasikan.
Asalkan Pertamina bisa menghasilkan produk BBM tanpa ada beban tambahan.
“Ya kalau memang bisa disediakan dengan tidak ada beban tambahan, boleh saja,” kata dia ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (15/1/2024).
Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati pernah mengungkapkan, rencana penghapusan Pertalite di 2024 merupakan bagian dari Program Langit Biru.
Baca Juga: Sedih Driver Ojol Kena Prank Tidak Dapat THR Lebaran Kemenaker Malah Bilang Begini
Program ini mendorong peningkatan oktan BBM secara bertahap.
Pada tahap pertama telah dilakukan sejak dua tahun lalu penghapusan BBM RON 88 alias Premium menjadi BBM RON 90 alias Pertalite.
Kini pada tahap kedua diusulkan untuk mengganti BBM RON 90 alias Pertalite menjadi BBM RON 92 alias Pertamax.
Jika usulan ini disetujui pemerintah, maka Pertalite akan digantikan dengan Pertamax Green 92.
"Program Langit Biru tahap dua, di mana BBM subsidi kita naikan dari RON 90 ke RON 92," ujar Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (30/8/2023).
Namun pergantian dari Pertalite ke Pertamax Green 92 masih menjadi kajian internal Pertamina.
Jika disetujui, Nicke pun mengusulkan agar Pertamax Green 92 masuk dalam kategori bahan bakar minyak (BBM) yang disubsidi oleh pemerintah.
Menurut Nicke, kajian tersebut dilakukan untuk menghasilkan kualitas BBM yang lebih baik, karena bahan bakar dengan kadar oktan yang lebih tinggi akan semakin ramah lingkungan.
Penggunaan Pertamax Green 92 pun dinilai lebih ramah lingkungan sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai nol emisi karbon (net zero emission/NZE) di 2060.
"Kami mengusulkan ini adalah karena itu lebih baik. Kalau misalnya dengan harga yang sama tetapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number (RON) lebih baik sehingga untuk mesin juga lebih baik, sekaligus emisinya juga menurun, why not?," tutup Nicke.
Source | : | Kompas.com,Facebook Cerita Ojol |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR