MOTOR Plus-online.com - Kasus Pertalite diberi zat perwarna lalu dijual sebagai Pertamax menyita perhatian bikers.
Polisi telah 5 tersangka pemalsu Pertamax.
Dari pengakuan para tersangka, Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri, Brigjen Nunung Syarifudin beberkan cara mereka belajar mengoplos BBM Pertalite menjadi Pertamax palsu.
"Jadi mengacu keterangan tersangka tetapi berdasarkan beberapa kejadian di wilayah lain (Sumatera Selatan)," kata Nunung dikutip dari GridOto.com, Kamis (27/3/2024).
"Memang di Tahun 2017 pernah terjadi percampuran BBM tapi bukan di SPBU," tambahnya.
"Dia melakukan campurannya melalui minyak-minyak mentah kemudian di edarkan," sambungnya.
"Nah belajar dari kejadian tersebut mereka langsung mengaplikasikan di SPBU," lanjut dia.
"Kasus ini bukan kali ini diungkap, sebelumnya juga sudah pernah tapi memang dari hasil itulah kami kembangkan sehingga kami peroleh dan tindak 4 SPBU," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan Mabes Polri berhasil mengungkap lima pelaku Pertalite jadi Pertamax palsu di Jakarta.
Kelima orang itu adalah RHS (49) selaku pengelola SPBU, AP (37) dan DM (41) selaku manajer SPBU, serta RY (24) dan RH (26) selaku pengawas SPBU.
Pengungkapan kasus ini bermula dari penangkapan dua tersangka yakni RHS dan saudara AP selaku pengelola dan manajer dari SPBU yang ada di Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, dan SPBU di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten.
Mereka ditangkap pada 7 Maret 2024.
Kemudian polisi melakukan pengembangan dan menindak SPBU yang ada di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, serta SPBU yang ada di Cimanggis, Kota Depok pada 25 Maret.
Saat ini SPBU yang terbukti memalsukan Pertamax sudah ditutup.
Artikel ini telah tayang di GridOto.com dengan judul "Di Luar Dugaan, Lima Tersangka Pertamax Oplosan Ternyata Belajar dari Sini"
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | M. Adam Samudra |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR