MOTOR Plus-online.com - Dalam kancah balap motor, baik itu Motocross dan Road race, atlet asal Yogyakarta memang istimewa, sesuai dengan nama kotanya.
Dari era 90-an sejak Hendriansyah yang dijuluki Dewa Road Race menggebrak balap nasional usai pindah dari Motocross ke Road Race.
Diikuti oleh sang kakak, Alm. Irwan Ardiansyah dengan jejak yang sama. Keduanya sama-sama menjadi legenda balap roda dua di Indonesia.
Lalu tren pembalap top asal Yogyakarta semakin bertambah dari era Sudarmono, Florianus Roy, Doni Tata, dan Gupita Kresna.
Sampai saat ini semakin banyak dengan nama Veda Ega, Galang Hendra, Aldi Satya, Rheza Danica, Nelson Cairoli dan masih banyak lagi.
Bahkan bukan sekadar pembalap, tetapi juga mekanik-mekanik top memang mayoritas dari Yogyakarta.
Sebut saja Ibnu Sambodo punggawa Manual Tech, Haris Sakty Prabowo alias Mlethiz dari MBKW2, masih ada Widya Krida Laksana dari GDT Racing, sampai Bima Aditya dari 55 Strokes Racing.
Kira-kira kenapa bisa begitu, Mas?
“Pastinya dari semangat yang sama karena suka mesin dan balap, akhirnya nular makin luas. Yang sekolah Teknik mesin juga banyak, jadi walaupun beda-beda tim, pada dasarnya semuanya tetap teman,” kata Mlethiz beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Meski Persaingan Ketat, Herjun Atna Firdaus Senang Bisa Unggul di Puncak Klasemen ARRC 2024
Padahal Yogyakarta sampai sekarang tidak punya sirkuit Road Race. Para pembalapnya jika latihan selalu di sirkuit kota lain seperti Mijen di Semarang atau di Sirkuit Boyolali.
Jika terlalu jauh?
“Sampai sekarang masih latihan cornering di sirkuit Mandala Krida yang dari dulu dipakai untuk sirkuit ‘pasar senggol’ daripada tidak latihan sama sekali,” ucap Galang Hendra.
Inilah uniknya yang membuat Yogyakarta minim fasilitas balap, tetapi pembalapnya sangat andal.
Dari produksi pembalap andal, Yogyakarta memang bersaing dengan Jawa Barat.
Bedanya, pembalap yang besar di Jabar masih punya sirkuit untuk latihan seperti di Sentul, Gery Mang Subang, juga Bukit Peusar Tasikmalaya.
Di kancah Pekan Olahraga Nasional (PON) cabor Road Race pun Yogyakarta sudah beberapa kali meraih medali emas.
Seperti saat PON Jabar di Tasikmaaya 2016 dan kala itu mulai wacana membangun sirkuit Road Race.
Namun hingga 2024, kala Aldi Satya sudah remaja dan berkiprah di balap dunia WSSP300 dan Veda Ega Pratama sudah juara Asia Talent Cup 2023 pun lokasinya saja tidak diketahui.
Jadi memang cukup ironis, Provinsi penghasil atlet balap motor berbakat terbanyak, tidak punya sirkuit yang mumpuni.
Baca Juga: Veda Ega Rayakan Lebaran Idul Fitri di Sirkuit MotoGP Spanyol Dalam Persiapan Penting
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR