MOTOR Plus-online.com - Enggak semua polisi bisa mengendarai motor atau mobil, semua ada prosesnya bahkan kadang ceritanya menarik.
Cerita Kapolsek Tambora, penghobi trabasan yang awalnya enggak bisa naik motor karena orang tua.
Pasti kepikiran kalau anggota polisi sudah pasti bisa ngebut pakai motor.
Ternyata anggapan itu enggak selalu benar karena ada beberapa anggota polisi bahkan yang sudah menduduki jabatan tinggi pernah mengalami hal yang di luar dugaan.
Salah satunya telat bisa mengendarai motor karena berbagai alasan seperti takut jatuh atau dilarang orang tua.
Sama seperti pengalaman Kapolsek Tambora, Jakarta Barat Kompol Donny Agung Harvida yang blak-blakan cerita ke MOTOR Plus-online.
Sejak awal Donny tidak akrab dengan motor dan malas belajar seperti yang lain.
Tidak bisa mengendarai motor bukan tanpa alasan, Kapolsek berpangkat Komisaris Polisi dilarang keras orang tuanya.
"Ibu saya selalu melarang agar jangan naik motor, ngeri terjadi apa-apa. Khawatir namanya orang tua. Akhirnya saya tidak bisa mengendarai motor, kalau mobil sih bisa," buka Donny saat ngobrol bareng MOTOR Plus-online, kemarin (29/4/2024).
Baca Juga: Update Motor Curian yang Disita di Polsek Tambora Tersisa Tiga Unit, Pemilik Motor Wajib Bawa Ini
Baca Juga: Bocoran dari Polisi Langsung Motor Matic Paling Susah Dicuri Bukan Honda atau Yamaha
Donny menuruti perintah ibunya karena memang sayang dan tidak mau ambil resiko.
Sampai masuk Akademi Kepolisian (Akpool) dirinya mengaku belum bisa naik motor, padahal semua anggota di Akpol harus bisa naik motor untuk patroli.
Karena keharusan bisa naik motor di Akpol, Donny Harvida sampai belajar di rumput karena takut jatuh.
"Naik motor bebek saja enggak bisa apalagi motor kopling, saya sampai belajar motor di rumput," celotehnya sambil tertawa.
Walaupun dilarang orang tuanya, namun ada rasa penasaran untuk bisa mengendarai motor.
Hal ini mulai berjalan saat dirinya dinas di wilayah Jawa Barat tahun 2013 silam.
Enggak tanggung-tanggung, Donny langsung nyemplak motor trail yang biasa dipakai trabasan.
Lama kelamaan ada rasa suka sampai memutuskan membeli Kawasaki KLX 150 untuk menyalurkan hobinya.
Ada kebanggaan saat melibas trek berbatu turun naik dirinya jadi terlihat gagah dan ganteng.
Baca Juga: Sedih Pengakuan Pemilik Honda PCX Motor Baru Lunas Lenyap Digondol Maling Padahal Keyless
"Kalau naik motor orang pasti berubah jadi ganteng, mas. Muka ketutup helm, badan ketutup jaket dan perlengkapan lain. Sama dengan trabasan yang laki banget karena memacu adrenalin," lanjut ayah satu anak ini.
Motor Kawasaki KLX 150 miliknya langsung dioprek mesinnya untuk mendongkrak performa.
Apalagi saat melibas trek tanjakan berbatu agar tetap stabil dan bisa melaju dengan mulus.
"Rasa cinta terhadap dunia trabasan dan motor trail membuat saya mencoba melakukan rombakan motor. Bukan cuma mesin tapi penambahan aksesoris. Motor Kawasaki KLX saya bore up agar tenaganya maksimal," bebernya lagi.
Karena kurang mendukung, polisi yang pernah menjabat sebagai Kaur Litpers Subbid Paminal Polda Metro Jaya ini memutuskan ganti motor.
Kawasaki KLX dijual dan diganti dengan KTM 250 SX-F untuk mendukung hobinya membelah hutan.
Saking cintanya pada motor trail asal Mattighofen, Austria itu dirinya sampai memesan miniatur motor tersebut mirip dengan aslinya.
Bahkan miniatur KTM 250 SX-F miliknya di pajang pada lemari yang berada pada ruangan kerjanya.
"Alasan kenapa pilih KTM 250 saat itu adalah motor built up yang banyak diminati. Kalau sekarang harga motor KTM itu tinggi banget. Buat saya KLX 250 dan KTM 250 bedanya jauh banget, suspensi KTM buat saya mempunyai karakter menstabilkan motor. Bahkan ketahanan rangkanya itu sangat kuat," paparnya.
Baca Juga: Daftar Samsat Gelar Pemutihan Pajak Motor 2024 Buruan Urus Sebelum Data STNK Dihapus
Tapi ada cerita sedih dengan motor kesayangannya itu ketika banjir besar tahun 2019 melanda Pondok Gede, Jakarta Timur.
Motor KTM 250 miliknya yang disimpan di rumah orang tuanya terendam banjir dan hanya terlihat bagian setangnya saja.
Terlebih tahun 2016 saat pindah dinas, motor yang biasa dipakai trabasan sudah tidak terurus lagi.
Motor tetap dibiarkan sampai akhirnya dibersihkan, anehnya bagian mesin KTM 250 SX-F tidak rusak sama sekali.
Hanya bagian karet-karet getas karena terendam banjir, sementara mesin aman hanya ganti oli saja.
Karena terkenal bandel dan punya performa jempolan, Donny mengaku sayang banget dengan motornya itu.
Bahkan dirinya mengaku mulai hobi otomotif dan terbukti saat ini sedang menggarap motor Honda Win.
Motor jadul buatan Honda itu sedang dirakit dan dipertahankan keasliannya.
Mantan Kepala Unit IV Satuan Reserse Kriminal, Kepolisian Resor Subang, Polda Jawa Barat ini bahkan sampai membeli dua unit Honda Win untuk dikanibal demi mempertahankan orisinalitas seperti baru turun dari dealer.
"Selain trabasan saya juga sedang bangun Honda Win. Dibikin orisinal di bengkel modifikasi. Sekarang masih proses , nanti kalau sudah jadi saya kabari," tutupnya.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR