Kecelakaan bermula ketika truk tangki pengangkut gas nopol AD 8330 IG yang disopiri Sutrisno tersebut melaju dari arah utara (Bojonegoro) ke selatan (Ngawi) dengan kecepatan tinggi.
Sekian detik sebelum kejadian, lanjut Iptu Agus, sopir truk tangki pengangkut gas tersebut kehilangan kendali. Truk milik perusahaan pelat merah itu pun melaju tak karuan.
Berikutnya, truk yang tak terkendali itu menabrak motor Kawasaki Ninja nopol B 6342 BE dikendarai Sumbito diboncengi Tuti Yani dan Arjuna Ozzi Anindito yang melaju dari arah berlawanan.
Akibat ditabrak tersebut motor Kawasaki Ninja nopol B 6342 BE berikut Sumbito, Tuti Yani, dan Arjuna Ozzi terpental ke luar badan jalan.
"Para korban ini kemudian diketahui meninggal dunia di lokasi kejadian," ujarnya Sabtu (4/5/2024) tengah malam.
Sementara truk tangki pengangkut gas yang menabrak keluarga kecil tersebut, lanjut Iptu Agus, posisi akhirnya terguling melintangi badan jalan. Sopirnya alami luka-luka namun selamat.
"Diduga, pengemudi truk tangki tak konsentrasi saat berkendara. Sehingga hilang kendali lalu menabrak motor para korban itu," imbuhnya.
Seusai dievakuasi dari lokasi kejadian, lanjut Iptu Agus, jenasah Sumbito, Tuti Yani, dan Arjuna Ozzi Anindito dipulasarkan di RSUD dr Soeroto Ngawi lalu diserahkan ke pihak keluarga.
Sedangkan, terang Iptu Agus, Sutrisno yang mengalami luka dapat perawatan medis dan akan diperiksa Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Bojonegoro begitu keadaannya sudah membaik.
Untuk diketahui, evakuasi berikut olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan lalu lintas ini cukup lama. Sebabkan lalu lintas di perbatasan Bojonegoro-Ngawi sempat macet cukup panjang.
Satlantas Polres Ngawi sampai datang ke lokasi kecelakaan lalu lintas ini untuk membantu Satlantas Polres Bojonegoro melakukan hal-hal yang diperlukan dalam menyikapi kondisi tersebut.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul KRONOLOGI Laka Maut Sekeluarga Tewas Ditabrak Truk Tangki Pengangkut Gas di Bojonegoro
Source | : | Surya.co.id |
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR