Dalam tas tersebut diklaim pelaku terdapat sejumlah benda berharga seperti KTP, SIM, dompet dan amplop berisi uang.
Sayangnya korban SA langsung percaya tanpa mengecek isi tas tersebut.
Lantas korban membiarkan si pelaku melenggang santai berkendara berlagak mencoba kondisi motor.
Nasib sial pun terjadi, pelaku yang test ride malah hilang tak kembali.
Setelah hampir sejam menunggu, SA akhirnya sadar kalau dirinya menjadi korban penipuan.
"Pelaku tidak datang kembali, dibukalah isi tas tersebut yang ternyata KTP dan SIM-nya berbeda, mungkin hasil curian juga dan amplop yang katanya berisi uang, ternyata berisi kertas," terangnya.
Akibat aksi kejahatan tersebut, korban mengalami kerugian hingga kisaran Rp27,6 juta.
Apalagi motor tersebut dibelikan oleh kedua orangtuanya secara kontan.
Saksi MZA mengungkapkan, SA berencana menjual motor tersebut untuk menutupi biaya uang semester kuliahnya.
"Dijual lewat FB, buat membayar kuliah," ungkapnya.
Namun, pihak Korban SA sudah melaporkan kejadian tersebut ke markas kepolisian setempat.
"Sudah lapor ke Polsek Genteng, ciri-ciri unik motor skotlet dobel, tangki bensin susah dibuka, skotlet bodi dalam kanan ada bekas kecelakaan, ban depan ada bekas press karena velg pernah bengkok, di balik lampu depan ada kelupasan kertas putih yang menempel," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Niat Mau Jual Motor Buat Bayar Kuliah, Mahasiswa di Surabaya Apes, Digondol Maling Pura-pura Membeli
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR