“Undang-undangnya jelas. Tidak mungkin pengendara moge itu orang-orang yang tidak berpendidikan, apalagi rang kere. Biasanya mereka adalah orang-orang kaya, pengusaha atau paling tidak pejabat. Ketika liburan mereka memanfaatkan waktunya untuk touring,” ungkap Mathur, Selasa (14/5/2024) malam.
Ia menegaskan, video-video pengendara moge itu sangat tidak baik dipertontonkan oleh siapapun karena menjadi konsumsi publik.
Bahkan politisi asal Kabupaten Bangkalan menyindir rombongan pengendara moge itu seolah-olah sebagai raja jalanan.
“Kadang menghadang jalan pengendara lain atau bahkan menghambat laju kendaraan orang lain agar minggir. Seolah ‘kami yang lebih berhak didahulukan’, ini sangat tidak baik,” tegasnya.
Ia berharap, siapapun itu meski pada jaketnya tertera identitas, tidak boleh berlaku semena-mena di jalan raya maupun di Jembatan Suramadu.
“Hormati pengguna jalan lain, mereka (pengendara moge) juga harus taati peraturan,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Rombongan Moge Masuk Jalur Mobil di Jembatan Suramadu, Dapat Kritikan Keras Anggota DPRD Jatim
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR