MOTOR Plus-Online.com - Enggak disangka-sangka omzet alias pendapatan dari tukang parkir liar dalam sehari.
Tukang parkir liar dapat Rp 500 ribu sehari di lokasi ini, katanya tarif Rp 2 ribu untuk motor agak kurang, minimal segini.
Temuan tersebut berada di celukan angkutan kota di depan Alun-alun Kota Bogor.
Heri, tukang parkir di lokasi tersebut mengaku bisa mendapatkan Rp 500 ribu dalam sehari.
"Kalau weekend itu bisa mencapai 500 ribu. Tapi bersihnya paling 200-300 ribu bisa bawa ke rumah. Nah kalau hari biasa jauh lebih rendah. Paling 80-100 ribu aja setiap harinya dapatnya," ujarnya dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Masuk ke kantong pribadi, satu motor di tempat itu dikenakan tarif Rp 2 hingga Rp 3 ribu sekali parkir.
"Kalau dua ribu itu kalu menurut saya mah agak kurang lah ya. Minimalnya kalau parkir di sini itu ya 3 ribuan lah," tambahnya.
Enggak cuma masuk ke kantor pribadi, sebagian uang disetorkan ke seseorang yang disebut ketua antara Rp 15 sampai Rp 20 ribu.
Baca Juga: Jangan Coba-coba Malak, Tukang Parkir Liar Akan Diawasi Dishub DKI Jakarta Lewat CCTV
"Tergantung pendapatannya. Kalau besar ya besar juga nyetornya. Tapi rata-rata memang segitu (15-20 ribu)," ujarnya.
Bukan cuma Heri, teman-temannya yang merupakan sesama tukang parkir juga turut menyetor sebagian penghasilannya.
"Disini yang parkirnya itu dua orang. Saya sama temen saya. Jadi dia juga ngasih lah gitu istilahnya mah," tambahnya.
Uang yang disisihkannya ini diklaim Heri sebagai uang kas saja.
"Ya itumah buat kas aja lah. Jadi ya buat kadeudeuh aja gitu bahasanya," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan (Sekdishub) Kota Bogor Dimas Tiko mengatakan, bahwa parkir di celukan ini merupakan parkir liar.
Semua keuntungannya tidak masuk ke Pemkot Bogor melainkan ke kantung pribadi.
"Kalau di Muslihat masih liar. Terutama kemarin ada info juga ke kami untuk diantisipasi di celukan," kata Dimas.
Baca Juga: Tukang Parkir Liar Ditertibkan Dishub DKI, Langsung Ngaku Punya Bekingan TNI dan Polisi
Untuk potensi kehilangan uangnya sendiri bagi Pemkot, perharinya bisa menyentuh angka 100 ribu.
"Kalau besaran kita lagi menghitung seperti yang kita selama ini di RS Melania, Situ Gede, Disdukcapil. Kalau per hari kita taksir satu tempat sehari bisa mendekati Rp 100 ribu, bisa dikali sebulan, dikali setahun," ungkapnya.
Dimas mengimbau, agar di celukan angkot ini tidak dijadikan lahan parkir.
"Kami sudah imbau untuk tidak ada parkir di situ. Info dari lapangan ada di saat malam petugas nggak ada," kata Dimas.
"Kadang siang juga mereka ada, padahal kita sudah pasang water barrier sebelum cerukan dipergunakan untuk angkot," tegasnya.
Nah, kalau menurut brother gimana dengan omzet tukang parkir tersebut?
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul "Soal Bagi Jatah Parkir Liar di Alun-alun Kota Bogor, Ketua Dapat Setoran Rp 15 Ribu"
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR