MOTOR Plus-online.com - Rumor bensin campur etanol bakal jadi pengganti Pertalite di masa depan.
Campuran Pertalite dan etanol akan menjadi produk baru bernama Pertamax Green 92.
Meski begitu Pertamax Green 92 masih dalam tahap kajian, sementara Pertalite belum dihapus.
Mengutip website onesolution.pertamina.com, bahan bakar etanol digunakan sebagai alternatif yang dianggap lebih ramah terhadap lingkungan.
Pasalnya bensin campur etanol menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil, serta meminimalisir ketergantungan terhadap sumber energi fosil yang sangat terbatas.
Yang bikin kaget, ada batas etanol yang boleh dicampurkan ke dalam bensin.
Hal itu diketahui MOTOR Plus-online dari Buku Pedoman Pemilik Honda Vario 160.
Pada halaman 143, tertulis bahan bakar yang mengandung alkohol bisa dipakai motor.
Baca Juga: BBM Baru Hasil Campuran Pertalite dan Etanol, RON Lebih Tinggi Harganya Diungkap Bos Pertamina
Namun kandungan etanol atau etil alkohol yang diperbolehkan tidak lebih dari 10%.
Kalau sampai lebih dari 10% dapat merusak cat tangki bahan bakar.
Selain itu, juga dapat merusak selang karet saluran bahan bakar.
Kemudian bisa menimbulkan karat di dalam tangki bensin.
Ditambah dapat menyebabkan pengendaraan yang tidak baik.
Data-data tersebut pun dibenarkan M Fuad, peneliti pelumas dan BBM dari Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas).
"Benar seperti itu," ucap Fuad saat dihubungi MOTOR Plus-online, Selasa (21/5/2024).
"Batas amannya kebanyakan untuk OEM atau pabrikan memang 10% etanol," lanjutnya.
"Kecuali mobil Flexi vehicle yang didesain memakai etanol di atas 10%," tambahnya.
Sementara untuk Pertamax Green 95 yang sudah dijual Pertamina, kata Fuad, punya kadar etanol 5%.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR