Karena penggunaan oli yang tidak sesuai dengan peruntukannya bisa memicu kerusakan mesin mobil.
"Dari peruntukannya saja kemasan oli motor sudah dibedakan dengan oli mobil, pasti ada kandungan aditif yang berbeda," tekan Chandra.
"Mesin motor itu kompak, putaran mesin lebih tinggi, tapi suhu panasnya rendah, jadi aditif oli dirancang fokus untuk pelumasan yang lebih cepat," jelas Chandra.
Lanjut Chandra, beda dengan mesin yang putaran mesin lebih rendah tapi suhu panas lebih tinggi.
Aditif oli lebih mengedepankan durabilitas dan peredaman suhu panas agar tidak terjadi penurunan kemampuan pelumasan.
"Pelumasan oli motor matik di mesin mobil tidak akan maksimal, gesekan lebih besar keausan lebih cepat," tegas Chandra.
"Usia pakai oli motor rata-rata setiap 2.000 kilometer, oli mobil bisa sampai 10.000 kilometer," imbuh Chandra.
"Dari sini saja sudah ketahuan ketahanan oli dari besarnya friksi, suhu, serta tingkat kejenuhannya," sambung Chandra.
KOMENTAR