"Harganya, harga minyaknya sampai seberapa tinggi," ucap dia.
"Semuanya akan dikalkulasi, semua akan dihitung, semua akan dilakukan lewat pertimbangan-pertimbangan yang matang karena itu menyangkut hajat hidup orang banyak," tambah Jokowi.
"Bisa memengaruhi harga, bisa memengaruhi semuanya kalau urusan minyak," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pemerintah akan tetap mengevaluasi besaran subsidi energi pada APBN setelah Juni 2024.
"Sejauh ini saya belum ada perubahan (evaluasi subsidi energi bulan Juni), kita sedang fokus membahas pelaksanaan APBN sekarang ini," kata Sri Mulyani, Rabu (22/5/2024).
Meski begitu, Bendahara Negara ini mendukung langkah-langkah yang akan diambil Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, dan Pertamina.
"Karena mereka dalam APBN juga sudah ditetapkan jumlah volume dan juga anggaran subsidinya, itu yang perlu dijaga oleh Kementerian ESDM dan Pertamina," tuturnya.
Baca Juga: Harga BBM Pengganti Pertalite Diungkap Bos Pertamina di Depan DPR RI
Wanita yang disapa Ani ini juga mengaku belum bisa memastikan kenaikan harga energi pada akhir tahun.
Ia menyatakan belum menerima update informasi mengenai hal tersebut.
"Saya belum update mengenai itu," ungkapnya.
Hingga kini harga BBM termurah masih dipegang Pertalite dengan banderol Rp 10.000 per liter.
Sementara BBM RON92 Pertamax dijual Rp 12.950 per liter, kemudian Pertamax Green RON95 seharga Rp 13.900, dan Pertamax Turbo RON98 seharga Rp 14.400 per liter.
Harga BBM tersebut berlaku untuk Pulau Jawa saja.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni"
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR