Di pulley depan sudah tidak menggunakan roller dan punya diameter lebih besar dari pulley depan NMAX biasa
"Untuk maju mundur pulley depan atau pulley primary, sudah tidak menggunakan roller. Tetapi, sudah menggunakan motor elektronik (dinamo)," buka Ferry Nurul Fajar, Technical & Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Cara kerjanya berbeda dibandingkan dengan CVT konvensional yang menggunakan roller.
Pada CVT konvensional, gerak maju mundur pulley mengandalkan guliran roller yang mendorong mangkok pulley agar v-belt bisa naik dan turun.
Sedang di YECVT yang digunakan di NMAX TURBO, gerakan maju mundur mangkok pulley depan untuk menaik dan menurunkan v-belt diatur oleh motor elektronik.
Kalau dilihat, motor atau dinamo yang digunakan untuk membuat pulley maju dan mundur ini terlihat seperti dinamo starter di motor matic konvensioal.
"Tapi, dinamo ini kerjanya khusus untuk menggerakan pulley. Kalau starter masih pakai SMG," tambahnya.
Agar gerakan pulley depan selaras dengan putaran mesin, dipasangkan juga sensor yang memberi input ke ECU tentang posisi pulley depan.
"Untuk ukuran pulley depan di NMAX TURBO ini juga berbeda dari pulley NMAX biasa. Diameter pulley depan NMAX TURBO lebih besar," yakin Ferry.
Selain itu, v-belt yang digunakan juga memiliki lebar yang lebih besar dibandingkan v-belt biasa.
Sedangkan pada pulley belakang atau pulley secondary, menurut Ferry untuk kontruksinya masih sama seperti pulley belakang pada motor matic biasa.
"Yang beda hanya spesifikasi per dan kampas yang digunakan. Pernya lebih keras dan kampasnya lebih tebal," ungkapnya.
Bukan cuma itu, di pulley belakang juga ternyata dipasangkan sensor untuk memberi tahu ECU posisi pulley belakang ketika motor digunakan.
Jadi, di CVT elektronik ini tidak mengandalkan gaya sentrifugal saja seperti pada CVT konvensional.
KOMENTAR