New Yamaha NMAX Turbo 2024 Bagusnya Diisi Bensin Pertalite atau Pertamax?

MOTOR Plus-online.com - New Yamaha NMAX Turbo resmi diluncurkan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Rabu (12/6/2024).

Motor matic baru ini hadir dengan sejumlah teknologi baru.

Mesin Blue Core 155 cc generasi terbaru disempurnakan dengan teknologi Yamaha Electric CVT (YECVT) yang mampu memberikan berkendara dengan sensasi "Turbo".

Namun teknologi YECVT hanya tersedia di varian NMAX Turbo, NMAX Turbo TechMax dan NMAX Turbo Ultimate.

Lantas bensin apa yang cocok buat Yamaha NMAX Turbo?

Mengutip website resmi Yamaha Indonesia, motor baru ini memiliki rasio kompresi 11,6:1, seperti NMAX sebelumnya.

Antonius Widiantoro, Manager Marketing Communication PT. YIMM menyarankan agar menggunakan BBM tanpa timbal.

MOTOR Plus/ A. Ridho

Antonius Widiantoro, Assistant General Manager Marketing PT YIMM.

"Kami menyarankan untuk menggunakan BBM tanpa timbal seperti RON 92 atau Pertamax," kata Anton kepada MOTOR Plus-online, Rabu.

Baca Juga: CVT Elektronik Canggih di Yamaha NMAX Turbo Tak Ada Roller Biaya Servis Jadi Lebih Murah

"Jadi mesin bisa lebih awet dan tanpa masalah berarti," lanjutnya.

Rasio kompresi 11,6:1 memang sudah disarankan untuk menggunakan BBM dengan RON 92 atau lebih.

Selain Pertamax, ada beberapa BBM dengan nilai oktan 92 seperti Shell Super, Vivo Revvo 92 dan BP 92.

Pakai BBM oktan rendah pada motor yang rasio kompresi tinggi ternyata punya efek negatif buat mesin.

Hal itu pernah dijelaskan Tri Yuswidjajanto, Dosen Teknik Mesin ITB dan juga peneliti LAPI ITB.

"Motor rasio kompresi mesin tinggi pakai bensin oktan rendah membuat konsumsi bahan bakar jadi boros dan emisi gas buang yang dihasilkan oleh motor juga tinggi," jelas Prof. Yus, sapaan akrabnya.

"Efeknya mesin tersebut menghasilkan polusi udara yang tentunya merugikan lingkungan dan masyarakat banyak," tutupnya.

Sering menggunakan Pertalite pada motor rasio kompresi mesin tinggi seperti New Yamaha NMAX Turbo dapat menimbulkan gejala knocking atau biasa disebut "ngelitik".

Detonasi terjadi karena bensin sudah terbakar sebelum waktunya.

Hal itu membuat mesin cepat panas dan menimbulkan banyak kerak di ruang bakar.