Manfaatnya akan kalian rasakan ketika ingin menyalip motor lain atau melibas tanjakan.
Untuk menghasilkan akselerasi instan ketika tombol SHIFT ditekan, mesin akan melakukan perubahan rasio pada gerakan CVT.
"Saat fitur Turbo diaktifkan, rasio CVT akan menjadi lebih ringan sehingga torsi yang dihasilkan lebih besar dan motor gampang berakselerasi," tambahnya.
Jika dilihat pada gerak mesin demo yang dipamerkan saat acara peluncuran, saat tombol SHIFT ditekan maka posisi pulley depan yang tadinya rapat dengan posisi v-belt di atas, akan menjadi lebih renggang dan membuat posisi v-belt di pulley depan turun sedikit ke bawah.
Posisi v-belt nanti akan dipertahankan agar tidak cepat naik.
Efeknya torsi yang didapat mesin menjadi lebih besar dan bisa memberikan akselerasi spontan, mirip turun gigi di motor bertransmisi manual.
Jika rpm mesin sudah terlalu tinggi, sistem akan mematikan mode 'Turbo' dan CVT akan bekerja naik turun seperti biasa tanpa ditahan seperti mode Turbo diaktifkan.
Ini hanya bisa terjadi pada motor yang menggunakan gerakan pulley yang diatur secara elektronik seperti di YECVT.
Tidak bisa di pulley biasa yang gerakannya mengandalkan dorongan roller dari gaya sentrifugal.
"Dengan begitu motor akan mendapatkan torsi tambahan secara instan untuk membantu akselerasi," yakin Ferry.
Untuk mode 'Turbo' nya sendiri ada 3 tingkatan.
Semakin tinggi angkanya akan membuat torsi tambahan yang dihasilkan semakin besar.
Nah, jadi fitur Turbo ini berbeda dengan riding mode, dan hanya bisa aktif saat tombol SHIFT ditekan, dan secara otomatis akan dimatikan jika rpm mesin terlalu tinggi atau rpm mesin turun karena ditutupnya gas.
KOMENTAR