Dengan filosofi itulah, Yamaha memakainya untuk membuat alat musik.
Nah, alat musik sendiri merupakan karya seni sekaligus punya fungsi sebagai pencipta seni, yakni lagu dan musik.
Maka dari itu, proses pembuatannya memang menggunakan filosofi mengenai seni yang mendalam.
Dari situ, Yamaha mulai mencoba untuk memproduksi motor di tahun 1955.
Logo yang sudah melekat pada alat musiknya, juga ikut digunakan untuk kendaraan roda dua Yamaha.
Bisa dibialng juga, Yamaha melandasi konsep seni dalam membuat motor.
Karena menggunakan seni, penjabaran dalam dunia motor pun bisa beragam.
Mulai dari desain, sampai dengan performa mungkin juga merupakan karya seni yang dilahirkan Yamaha.
Kurang filosofis apalagi coba, bro.
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR