MOTOR Plus-online.com - Bikers cewek dianggap lebih rentan kecelakaan saat naik motor.
Ada anggapan, kalau wanita kurang memahami cara naik motor yang aman, atau bahasanya safety riding.
Karena itulah, pabrikan motor seperti Honda memiliki divisi safety riding, khusus buat wanita.
Tidak hanya kurikulumnya dibuat khusus, instrukturnya juga wanita semua bro.
Setiap tahunnya, seluruh instruktur safety riding Honda ikut kompetisi dan kalibrasi bernama AHSRIC.
AHSRIC atau Astra Honda Safety Riding Instructors Competition, merupakan event tahunan dan sudah digelar 15 kali.
Untuk tahun 2024, Motorplus ikut merasakah trek dan obstacle-nya, dan mewawancarai para pemenangnya.
Salah satunya adalah Nofa Ismiati, juara 1 instruktur kelas AT, yang memakai Honda Vario 160.
Nofa melatih safety riding di Daya Adicipta Motora, main dealer Honda di Jawa Barat.
Nah, Motorplus-online bertanya pada Nofa, soal kebiasaan berbahaya yang bikin bikers cewek kecelakaan.
Baca Juga: Ini Tujuan AHM 15 Tahun Gelar Kompetisi Safety Riding Motor Honda
Ternyata kebiasaan buruk itu, berasal dari posisi tangan saat mengerem.
"Banyak perempuan saat mengerem motor, hanya menggunakan dua jari," kata Nofa.
Nofa bilang, kebiasaan ini muncul karena melihat bikers cowok mengerem pakai 2 jari.
"Padahal tangan dan jari perempuan lebih kecil, sehingga kekuataan menarik handle rem-nya terbatas jika pakai dua jari," jelas Nofa.
Makanya, para instruktur safety riding wanita saat kompetisi AHSRIC, pakai 4 jari saat mengerem.
Dengan 4 jari, kekuataanya lebih merata untuk menarik handle, sehingga lebih kuat untuk mengerem.
"Jadi saat kondisi harus mengerem kuat, handle bisa ditarik dengan maksimal untuk mengurangi kecepatan," jelas Nofa.
Kebiasaan lain bikers cewek, adalah belok tanpa menggunakan lampu sein, atau salah pilih arah lampu sein.
"Sering terjadi, karena lupa mematikan lampu sein setelah berbelok," kata Nofa.
Karena itulah, tim safety riding DAM berinovasi mengurangi kebiasaan buruk itu, salah satunya adalah mengajar anak-anak sekolah.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR