Terakhir kali pada GP Imola 1997, yang dicapai Nobuatsu Aoki dan Takuma Aoki yang juga meraih masing-masing podium kedua dan ketiga.
Setelah balapan, Marc Marquez mengakui keberuntungan yang dialaminya setelah mendapat izin dari dokter.
"Untungnya, saya merasa jauh lebih baik di hari Sabtu, ketika saya kesakitan di hari Sabtu," ungkap Marc Marquez dikutip dari Speedweek.com.
"Dokter dan fisioterapis melakukan pekerjaan yang luar biasa dan saya merasa lebih baik segera usai saya bangun. Saat saya masuk pit di pagi hari, saya memberitahukan kepada tim bahwa saya bisa balapan sesuai keinginan," lanjutnya.
Di samping itu, mantan pembalap Honda itu mengakui sempat kesulitan lantara mengawali balapan dari urutan 13.
"Namun, Ketika kau memulai (balapan) dari urutan 13, segalanya berubah menjadi sangat sulit. Saya harus ekstra hati-hati karena tekanan ban depan," ungkapnya.
Di sisi lain, andai ada orang yang menawarkan podium bersama adiknya, Marc Marquez akan menerimanya.
"Kalau seseorang menawarkan saya di hari Kamis bahwa tidak menang, tapi podium bersama adik saya, saya akan menerimanya," katanya.
Baca Juga: Persiapan MotoGP Jerman 2024, Marc Marquez Tunggangi Motor Listrik Spek Dewa Jarak Tempuh 140 Km
Pilihannya untuk berada di podium kedua, bukan semata-mata main aman.
"Ini adalah akhir pekan yang sangat sulit, bukan (pekan) yang baik," ujarnya.
"Tapi berada di urutan kedua mengubah segala. Separuh musim saya baik. Bukan yang paling baik, tapi okelah," tambah Marquez.
Meski begitu, peraih juara dunia MotoGP 2019 itu enggak menampik performa pembalap Ducati.
"Tapi tidaklah mudah untuk menjaga Bastianini tetap di belakang saya, dia cepat. Yang kami perlu kerjakan di separuh musim berikutnya adalah balapan tanpa kecelakaan. Sesuatu pasti terjadi, baik hal kecil maupun besar. Tapi, kami tetap bertarung dan belajar dari dua pembalap terbaik Ducati, (Jorge) Martin dan (Francesco) Bagnaia. Mereka sedikit lebih cepat dari kami," pungkasnya.
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Galih Setiadi |
KOMENTAR