Apalagi jika harga minyak menyentuh ke level US$ 90 per barel, maka dana kompensasi juga akan menggelembung.
"Kan sudah mulai, pemerintah ngak mampu lagi menahan subsidi tidak lagi dinaikkan. Ini naik terus, misalnya sekarang sih harga minyak anteng di 80 Dollar Amerika Serikat per barel, kalau naik lagi ke 90 Dollar Amerika Serikat per barel artinya subsidinya naik," katanya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keungan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu enggan berkomentar banyak terkait rencana pembatasan pembelian BBM subsidi tersebut.
"Saya belum terupdate," kata Febrio singkat.
Sebagai informasi, Pertalite saat ini masih dijual Rp 10 ribu per liter di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU Pertamina seluruh Indonesia.
Harga tersebut berlaku sejak 3 September 2022 yang sebelumnya naik dari Rp 7.650 per liter.
Daripada bingung, kita sama-sama tunggu kabar resminya naik atau enggaknya harga Pertalite maupun pembatasan BBM subsidi yuk.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Faisal Basri Sebut Pemerintah Beri Sinyal Harga Pertalite dan Solar Bakal Naik"
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR