Namun sebelum tiba di lokasi tujuannya, mereka dicegat polisi yang sedang menggalar razia.
"Dari rumah, mau ke Kopi Nako Sentul, iya mau ngopi. Helm kan cuma satu jadi ganti-gantian sama kakak, kakak lagi kerja di sentul situ," kata IM dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Setelah diberikan himbauan oleh petugas, kedua remaja itupun diperkenankan untuk melanjutkan perjalanan dengan syarat tidak mengulangi pelanggaran.
"Kapok," katanya.
Meski begitu, kedua remaja tersebut tetap menunjukkan etika dan sopan santun terhadap orang yang lebih tua yaitu dengan mencium tangan polisi saat terjaring operasi.
Sementara itu, Kanit Turjagwali Satlantas Polres Bogor, Iptu Angga Nugraha mengatakan bahwa target dari operasi ini adalah pelanggaran yang kasat mata.
"Kasat mata itu artinya pelanggar yang tidak bisa disangkal sesuai undang-undang yang berlaku," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul "Tingkah Remaja Bogor saat Terjaring Razia Operasi Patuh 2024, Dibebaskan usai Mencium Tangan Polisi"
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR