Baca Juga: Motor Listrik Paling Murah di GIIAS 2024 Cuma Rp 2,9 Jutaan Syarat Cukup Pakai KTP
Menurut Nicke, kajian tersebut dilakukan untuk menghasilkan kualitas BBM yang lebih baik, karena bahan bakar dengan kadar oktan yang lebih tinggi akan semakin ramah lingkungan.
Penggunaan Pertamax Green 92 pun dinilai lebih ramah lingkungan sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai nol emisi karbon (net zero emission/NZE) di 2060.
"Kami mengusulkan ini adalah karena itu lebih baik. Kalau misalnya dengan harga yang sama tetapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number (RON) lebih baik sehingga untuk mesin juga lebih baik, sekaligus emisinya juga menurun, why not?," ucap Nicke.
Pertamina sudah mengusulkan akan mengganti Pertalite dengan Pertamax Green 92.
BBM jenis tersebut didapatkan dari campuran Pertalite dengan 7 persen etanol.
Mengenai penghapusan Pertalite dan diganti dengan Pertamax Green 92, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, mengatakan, pihaknya masih melakukan pengkajian dan evaluasi.
"Pengembangan Pertamax Green 92 masih dalam aspek kajian produk, dan saat ini Pertamina Patra Niaga masih fokus untuk pengembangan Pertamax Green 95," ujar Irto, dikutip dari Kompas.com, Rabu (17/1/2024).
Penyebaran Pertamax Green 95 saat ini masih sangat terbatas.
Untuk wilayah Jakarta, baru ada di lima titik, yakni SPBU MT Haryono, SPBU Fatmawati 1, SPBU Fatmawati 2, SPBU Lenteng Agung, dan SPBU Sultan Iskandar Muda Kebayoran Baru.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR