"Kita tunggu selanjutnya kebijakan pemerintah," kata Saleh.
Namun, dia memastikan, kebijakan penghapusan Pertalite dan menggantinya dengan jenis BBM lebih ramah lingkungan memerlukan persiapan.
Karena itu, kebijakan seperti itu kemungkinan besar tidak serta-merta dilaksanakan mulai Agustus 2024.
"Mungkin perlu persiapan ya, termasuk infrastruktur di Pertamina, di SPBU, juga kajian tentang harga yang sesuai dengan daya beli masyarakat dan perkembangan ekonomi," terangnya.
Dikutip dari Tribun Pontianak, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, Pertamina saat ini masih menjual BBM jenis Pertalite.
"Sampai saat ini Pertalite masih dijual, kami belum menerima arahan untuk mengganti," kata dia, ketika dihubungi secara terpisah.
Fadjar menyebut, Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading juga sudah menjual Pertamax Green 95 sejak tahun lalu, tepatnya Juni 2023.
Dilansir dari laman resmi, Pertamax Green 95 adalah bahan bakar nabati untuk kendaraan bensin pertama di Tanah Air yang menggunakan formulasi campuran bensin ditambah bioetanol 5 persen dari molase tebu.
Produk Pertamax Green 95 masuk segmen pasar RON 95 dengan nilai oktan di atas Pertamax (92) serta di bawah Pertamax Turbo (98).
Baca Juga: Pro Kontra Pembatasan Pertalite Bulan Depan Langsung Dikomentari Menko Perekonomian
Harga Pertamax Green 95 saat pertama kali diluncurkan sebesar Rp 13.500 per liter, tetapi meningkat menjadi Rp 13.900 per liter per 1 Januari 2024.
Fadjar mengatakan, Pertamax Green 95 baru hadir di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), serta Surabaya, Jawa Timur.
Pertamina pun berencana memperluas penjualan jenis BBM ini ke daerah lain secara bertahap.
"Pertamax Green 95 sudah ada sejak tahun lalu, di Jabodetabek dan Surabaya," papar Fadjar.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR