"Yang pertama kita mainkan rasio kompresi mesin," ungkapnya.
Tapi untuk rasio kompresi mesin dan bagaimana caranya Pakde masih main rahasia-rahasiaan.
"Kita masih riset yang jelas," teranngya,
"Lalu kita ganti knalpot, sekarang pakai Yoshimura," ucapnya.
"Yang terakhir adalah pakai ECU Racing, sesuai regulasi kita pakai aRacer yang baru dikembangkan musim ini," jelas Pakde.
Ubahan tersebut bikin power Kawasaki ZX-25R melonjak sekitar 10 dk dari standarnya.
"Terakhir kita dyno ada di angka 49 dk on wheel, paling besar itu di kelasnya," bilangnya lagi.
Tapi karena pakai mesin 4 silinder, maka konsekuensinya Kawasaki ZX-25R bobotnya paling berat.
"Kita berat motor saja 160 Kg minimal, itu masih jadi kendala," tutupnya.
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR