Sayang Chella tidak turun full satu musim di Scooter Prix 2024.
"Di Scooter Prix enggak turun full series, karena ada kontrak sama tim Jepangan, jadi balap Vespa kalau lagi kosong aja," lanjut dia.
Wanita yang besar di Sulawesi Selatan ini pun membeberkan bedanya balap Vespa matic dari matic Jepangan.
"Beda banget sih dari body motornya, dari mesin-mesinnya, dari gas-gasannya, beda banget pokoknya," tambahnya.
"Kalau di matic mungkin hampir setara sama kelas FFA karena 150 cc," sambung Chella.
"Cuma yang paling signifikan ngebedain ya body dan cara bawa motornya," jelasnya.
Ia juga mengungkap bagian yang sulit di Sirkuit Sentul Karting.
"Yang agak sulit itu di dua tikungan terakhir, pas di chicane," lanjut lagi Chella.
"Soalnya motornya harus dibanting kanan terus langsung banting kiri lagi," tambah wanita ramah ini.
"Kalau matic Jepangan mungkin agak gampang, tapi kalau Vespa matic butuh effort," pungkasnya.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR