"Sementara kami tak bisa beraktivitas hari ini tidak diganti rugi," sambungnya.
Terpisah, Supervisor SPBU Patih Galung, Jayak mengakui jika BBM diisikan ke motor memang ada airnya.
Namun pihaknya belum mengetahui penyebab air bisa tercampur Pertalite.
Kini SPBU Pertamina itu disegel untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Memang ada airnya, untuk penyebab masih kami selidiki," ungkap Jayak, Selasa.
Jayak mengaku pihaknya belum bisa mengetahui apakah ada masalah kebocoran tangki atau ada masalah lainnya.
"Namun belum bisa memastikan dari mana ada airnya, apakah dari saat pengisian, apakah ada kebocoran ke tangki kita atau dari mana, dan ini tidak terdeteksi di ATG (Automatic Tank Gauge) kami," jelasnya.
"Kalau masalah kompensasi itu diluar kehendak kita, kita mohon maaf, jelasnya motor rusak akan kita bersihkan dan diperbaiki," katanya.
Permintaan maaf juga datang dari Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan.
"Kami mohon maaf atas kejadian ini," ucap Nikho.
"Jika konsumen menemukan kendala saat pengisian BBM di SPBU Pertamina atau mendapatkan pelayanan yang kurang baik, dapat melaporkan ke Pertamina Call Center 135," tutup dia.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Pemilik Motor Protes, SPBU di Prabumulih Tak Mau Bayar Kompensasi Karena Pertalite Barcampur Air
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR