4. Kurang profesional
Ada saja bengkel resmi yang tidak menjaga standar profesionalisme pekerjaan.
Hal ini dapat mencakup pekerjaan yang tidak teliti, penggunaan teknik yang tidak benar, dan bahkan penyelesaian yang buruk.
Hal ini menyebabkan pengendara harus berulang kali memperbaiki kendaraan akibat masalah yang sama.
5. Informasi tidak akurat
Ada juga bengkel yang memberikan informasi menyesatkan kepada pelanggan mengenai kondisi kendaraan atau pekerjaan yang dilakukan.
Hal ini tentu merupakan kecurangan yang dapat merugikan pelanggan.
6. Pembatalan Garansi
Beberapa bengkel resmi mencoba untuk menghindari tanggung jawab garansi dengan alasan yang tidak masuk akal.
Hal ini bisa termasuk menolak klaim garansi yang seharusnya ditanggung oleh mereka.
7. Penyimpangan dari Prosedur Standar
Melakukan pekerjaan dengan cara yang tidak sesuai dengan prosedur standar dapat membahayakan kualitas kendaraan.
Hal ini dilakukan pihak bengkel untuk menghemat waktu atau biaya, tetapi tentu saja dapat merugikan pemilik kendaraan dalam jangka panjang.
8. Manipulasi jam kerja
Manipulasi jam kerja juga termasuk kecurangan yang kerap dilakukan bengkel resmi.
Hal ini bertujuan untuk mengenakan biaya lebih kepada pemilik kendaraan.
Saat memperbaiki kendaraan, sebaiknya lebih teliti lagi dalam menghitung jam kerja agar tidak dirugikan.
9. Menyimpang dari perkiraan biaya awal
Beberapa bengkel mungkin memberikan perkiraan biaya awal yang rendah untuk menarik pemilik kendaraan.
Tapi, kemudian menambahkan biaya tambahan yang tidak diinformasikan sebelumnya.
Pemilik kendaraan lantas terpaksa harus membayar biaya tambahan tersebut.
Untuk menghindari kecurangan ini, pemilik kendaraan perlu meminta rincian biaya yang pasti sejak awal.
Pemilik kendaraan patut mewaspadai daftar kecurangan bengkel resmi di atas dan memiliki pengetahuan mendalam tentang kendaraannya.
Untuk itu sebelum memilih bengkel yang dipercayai sebaiknya mencari referensi dari teman atau keluarga, serta membaca ulasan dari berbagai situs yang dapat membantu.
KOMENTAR