Penyebabnya akibat dari pelumasan pada dinding silinder yang menurun sehingga menciptakan gesekan berlebih.
"Gesekan itu bisa mengakibatkan baret pada dinding silinder," sebut Budi.
"Karena ada baret berarti ada celah yang memungkinkan oli mesin bisa menguap sehingga volume oli bisa berkurang," terangnya.
Hal ini juga bisa terjadi jika penggunaan viskositas oli mesin tidak sesuai spesifikasi.
Kekentalan oli yang berbeda membuat pelumasan tidak sempurna sehingga ada bagian yang tidak terlumasi sepenuhnya.
Pada motor matic Yamaha keluaran terbaru sudah menggunakan blok mesin jenis diasil.
"Memang diasil ini kalau dinding silindernya sudah baret tidak bisa dikorter dan harus ganti baru," ujar Budi.
Jadi, istilah vampir oli itu bisa terjadi kalau memang perawatannya kurang baik.
"Dalam kondisi normal dengan perawatan yang benar tidak akan terjadi vampir oli," simpul Budi.
KOMENTAR