Ternyata Ini Bahan Baku Pembuatan Pertalite yang Akan Dibatasi Mulai 1 Oktober 2024

Ahmad Ridho - Kamis, 29 Agustus 2024 | 15:55 WIB
Rianto Prasetyo
Pertalite (botol paling kiri) memiliki warna hijau dan terbuat dari beberapa bahan campuran.

Baca Juga: Berlaku 1 Juni 2025 SIM Indonesia Bisa Dipakai di Luar Negeri, Negara Mana Saja?

Dikutip dari laman resmi onesolution.pertamina.com, Pertalite diproduksi melalui penambahan zat aditif ke dalam proses pengolahannya, di dalam kilang minyak.

Dalam proses pembuatan Pertalite, komposisi bahannya adalah Nafta yang memiliki RON atau disebut sebagai Research Oktan Number sebesar 65 hingga 70.

Adapun untuk menjadikan Pertalite memiliki RON sebesar 90, maka diberikan campuran HOMC atau High Octane Mogas Component, di mana HOMC ini merupakan produk dari PT Pertamina (Persero) juga, yaitu Pertamax.

Kemudian, selain diberi campuran Pertamax, juga ditambahkan zat aditif berupa EcoSave.

Zat aditif EcoSave ini bertujuan untuk menjadikan mesin yang menggunakan Pertalite memiliki kinerja yang halus, bersih, dan juga irit bahan bakar.

Berikut beberapa penjelasan lebih mengenai Nafta dan HOMC:

Nafta

Nafta adalah material yang mempunyai titik didih di antara gasoline atau bensin dan kerosin atau minyak tanah, di mana Nafta ini dipergunakan sebagai:

Pelarut dry cleaning atau pencuci,

Pelarut karet,

Baca Juga: Jadi atau Enggak Pertalite Dibatasi Mulai 1 Oktober 2024 Jokowi Bilang Begini

Bahan awalan pada etilen,

Bahan bakar jet atau dikenal juga sebagai JP-4.

HOMC

HOMC ini adalah produk naptha, yaitu komponen minyak bumi yang mempunyai struktur kimia bercabang dan lingkar (ring), memiliki angkat oktan tinggi (memiliki daya bakar yang lebih sempurna dan sangat instant atau cepat), memiliki angka oktan lebih dari 92, bisa berupa oktan 95, atau bahkan dengan oktan lebih dari 98 atau memiliki oktan yang sangat tinggi lainnya.

HOMC biasanya merupakan hasil dari proses pengolahan naptha tingkat lanjut, sehingga memiliki angka oktan yang tinggi atau juga hasil dari perengkahan minyak berat yang kemudian menjadi HOMC.

Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular