Ternyata Ini Bahan Baku Pembuatan Pertalite yang Akan Dibatasi Mulai 1 Oktober 2024

Ahmad Ridho - Kamis, 29 Agustus 2024 | 15:55 WIB
Rianto Prasetyo
Pertalite (botol paling kiri) memiliki warna hijau dan terbuat dari beberapa bahan campuran.

MOTOR Plus-online.com - Bersiap akan ada pembatasan pembelian bensin jenis Pertalite berlaku di seluruh SPBU Pertamina.

Ternyata ini bahan baku pembuatan Pertalite yang akan dibatasi mulai 1 Oktober 2024.

Wacana pembatasan bensin yang dijual Rp 10 ribu ini memang sudah terdengar sejak beberapa bulan lalu.

Awalnya motor dan mobil kapasitas tertentu tidak bisa lagi mengisi Pertalite mulai 1 September besok.

Namun aturan baru pembatasan Pertalite keluar dan rencananya baru terlaksana mulai 1 Oktober 2024 mendatang.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan kriteria pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) akan berlaku 1 Oktober 2024.

Selain itu, kriteria kendaraan yang masih bisa mengisi Pertalite masih dalam pembahasan.

Namun sudah ada bocoran jenis kendaraan yang dilarang isi Pertalite yakni mobil di atas 1.400cc dan motor di atas 250cc.

Terkait pembatasan BBM subsidi (Pertalite dan Solar) akan berupa Peraturan Menteri (Permen) ESDM.

Baca Juga: Apa Benar 1 September 2024 Bensin Pertalite Tidak Lagi Dijual di SPBU Pertamina?

Baca Juga: Update Pembatasan Pembelian Pertalite di SPBU Pertamina Diungkap Kementerian ESDM

Sebelumnya dasar regulasi pembatasan bensin subsidi mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

Di tengah wacana pembatasan Pertalite, bahan baku apa untuk pembuatan bensin murah tersebut?

Pertalite sendiri dijual Pertamina untuk menggantikan bensin Premium.

Bensin dengan RON 90 ini resmi dijual di SPBU Pertamina mulai tahun 2015.

Premium yang sudah lama menjadi BBM subsidi memang sangat murah, tetapi dengan oktan RON 88 tentu tidak cocok lagi dengan motor dan mobil modern yang cocok dengan RON 90 (Pertalite).

Awal setelah Pertalite diluncurkan, BBM RON 90 itu mulai uji pasar secara terbatas di Jakarta, Bandung, dan Surabaya dengan harga Rp 8.400 per liter.

Harga Pertalite 2015 tersebut lebih mahal Rp 1.000 dari harga Premium RON 88 dan lebih murah Rp 900 dari harga Pertamax RON 92.

Pertalite diambil dari dua kata, Pertamax dan lite atau ringan.

Buat yang penasaran, bahan baku yang dipakai membuat Pertalite hingga mendapatkan RON 90 berasal dari beberapa campuran.

Baca Juga: Berlaku 1 Juni 2025 SIM Indonesia Bisa Dipakai di Luar Negeri, Negara Mana Saja?

Dikutip dari laman resmi onesolution.pertamina.com, Pertalite diproduksi melalui penambahan zat aditif ke dalam proses pengolahannya, di dalam kilang minyak.

Dalam proses pembuatan Pertalite, komposisi bahannya adalah Nafta yang memiliki RON atau disebut sebagai Research Oktan Number sebesar 65 hingga 70.

Adapun untuk menjadikan Pertalite memiliki RON sebesar 90, maka diberikan campuran HOMC atau High Octane Mogas Component, di mana HOMC ini merupakan produk dari PT Pertamina (Persero) juga, yaitu Pertamax.

Kemudian, selain diberi campuran Pertamax, juga ditambahkan zat aditif berupa EcoSave.

Zat aditif EcoSave ini bertujuan untuk menjadikan mesin yang menggunakan Pertalite memiliki kinerja yang halus, bersih, dan juga irit bahan bakar.

Berikut beberapa penjelasan lebih mengenai Nafta dan HOMC:

Nafta

Nafta adalah material yang mempunyai titik didih di antara gasoline atau bensin dan kerosin atau minyak tanah, di mana Nafta ini dipergunakan sebagai:

Pelarut dry cleaning atau pencuci,

Pelarut karet,

Baca Juga: Jadi atau Enggak Pertalite Dibatasi Mulai 1 Oktober 2024 Jokowi Bilang Begini

Bahan awalan pada etilen,

Bahan bakar jet atau dikenal juga sebagai JP-4.

HOMC

HOMC ini adalah produk naptha, yaitu komponen minyak bumi yang mempunyai struktur kimia bercabang dan lingkar (ring), memiliki angkat oktan tinggi (memiliki daya bakar yang lebih sempurna dan sangat instant atau cepat), memiliki angka oktan lebih dari 92, bisa berupa oktan 95, atau bahkan dengan oktan lebih dari 98 atau memiliki oktan yang sangat tinggi lainnya.

HOMC biasanya merupakan hasil dari proses pengolahan naptha tingkat lanjut, sehingga memiliki angka oktan yang tinggi atau juga hasil dari perengkahan minyak berat yang kemudian menjadi HOMC.

Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular