"Lagi tinggi beban rumah tangga di Thailand sampai 91 persen GDP, membuat konsumen lagi hati-hati belanja barang," kata Shimizu-san.
Makanya di Thailand, banyak orang waspada soal kondisi ekonomi ke depan.
National Economic and Social Development Council (NESDC), mengatakan proyeksi ekonomi bakal turun.
Mestinya 2.8%–3.3% di bulan November, jadinya turun 2.2%–2.7% tuh.
Membuat penjualan motor turun, dan dialami semua pabrikan termasuk Honda dan Yamaha.
Honda turun 7,5%, Yamaha 12%, lalu pabrikan Piaggio drop sampai 34%.
Ekspor motor juga turun, biarpun Thailand jadi basis produksi banyak produk global.
Yang menarik, penjualan motor listrik mengalami peningkatan di Thailand.
Honda berencana bisa jualan motor listrik sampai 30 ribu unit, padahal belum ada produknya.
Salah satunya dengan menyiapkan SC:e, konsep matic listrik yang bakalan dijual di Indonesia.
Source | : | Bangkok Post |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR