"Tapi dengan catatan kondisi CVT dalam keadaan baik, servis berkala, cara berkendara juga harus baik, tidak betot-betot gas," sambung Yudi.
"Sering geber gas pasti akan mempengaruhi usai pakai dari komponen CVT secara keseluruhan" lanjut dia.
Sementara untuk v-belt kevlar, kata Yudi, lebih ditujukan untuk balap.
"Kalau kevlar khusus untuk market balap seperti di Sentul, yang memang treknya dirancang khusus untuk balap," tutur pria ramah ini.
"Komponen CVT pasti akan sangat panas, jadi tidak mungkin menggunakan bahan CR," sambungnya.
"Apalagi mesinnya sudah bore up dan modif ekstrem, pasti harus pakai v-belt yang lebih keras," jelasnya.
Untuk motor matic harian, Yudi menyarankan untuk pilih v-belt berbahan CR atau EPDM.
Baca Juga: Harga V-Belt Yamaha NMAX Turbo, LEXi LX 155 dan Aerox Standar Terbaru
"Bisa menggunakan CR atau EPDM," kata Yudi ditemui di Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi.
"Kevlar sebenarnya bisa tapi tidak disarankan, karena nantinya akan overkill bisa merusak komponen CVT karena terlalu keras," lanjutnya.
Sementara untuk v-belt Gates Powerlink menggunakan bahan EPDM.
"Gates Powerlink pakai EPDM, makanya kita klaim bisa dua kali lebih awet dari bawaan motor," pungkasnya.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR