"Sebanyak 96% laka lantas justru terjadi saat cuaca sedang cerah dan jalan kering," sambungnya.
"94% laka lantas terjadi karena human factor, seperti mengendalikan kendaraan tanpa persiapan, kelelahan dan ketidak sigapan," lanjutnya.
"Karenanya, selain meningkatkan keterampilan mengemudi di jalan, perlu adanya intervensi teknologi untuk meningkatkan keselamatan di jalan,” tambah dia.
Sementara itu, Grady Kusmulyadi selaku Chief Product Officer McEasmengatakan, mayoritas mitra McEasy berkecimpung dalam industri transportasi yang rentan laka lantas.
"Kami menghadirkan TrackVision yang dilengkapi kecerdasan buatan, yaitu ADAS (Advanced Driver Monitoring System) dan DMS (Driver Monitoring System)," ucap Grady.
"Studi menunjukkan bahwa program keselamatan pengemudi jika dikombinasikan dengan sistem pemantauan di dalam kendaraan dan kamera, dapat mengurangi kejadian kritis terkait keselamatan hingga 59%,” jelasnya.
“ADAS mengidentifikasi apabila kendaraan berpindah jalur, indikasi benturan dan tidak menjaga jarak aman," lanjut Grady.
"DMS mengidentifikasi apabila pengemudi mengantuk, tidak fokus, menelpon, merokok (apabila membawa barang berbahaya), tidak menggunakan sabuk pengaman atau jika pengemudi membawa muatan lain yang tidak resmi,” pungkasnya.
Melengkapi ADAS dan DMS, McEasy juga memiliki fitur SOS Button.
Sopir truk dapat menekan tombol ini jika mengalami kendala di jalan.
Kemudian tombol Cut-off untuk mematikan mesin kendaraan secara cepat.
Serta Double Relay mencegah pencurian kendaraan jika GPS terlepas untuk meningkatkan keamanan kendaraan.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR