Baca Juga: Alasan eMOA Bikin Pabrik di Indonesia, Bukan Demi Subsidi Motor Listrik
Biaya tersebut ditagih lewat aplikasi Polytron dan pemilik bisa memanfaatkan fasilitas fast charging yang tersebar di sejumlah titik.
Dengan sistem sewa baterai, konsumen dibebaskan dari rasa khawatir perawatan baterai.
Lalu kenapa harga baterai Polytron Rp 17,5 juta? Ilman menjelaskan, karena menggunakan baterai jenis LFP.
"Dari development awal, salah satu alasan kenapa kita menggunakan baterai LFP, kalau amit-amit baterai (motor listrik Polytron) mengalami kendala, tidak akan menimbulkan api. Tapi sejauh ini, tidak ada kejadian tersebut di produk kita," ucap Ilman.
Menurutnya, baterai LFP memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan varian baterai lainnya seperti NMC (Nickel Manganese Cobalt) dan SLA.
"Masing-masing baterai memang memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Tapi, LFP sendiri tidak menimbulkan api. Mungkin kelemahannya hanya fisiknya lebih besar dibandingkan SLA ataupun NMC," kata Ilman.
"Kita sudah melakukan riset, (LFP) paling aman. Karena kita pakai skema sewa baterai, kita juga enggak concern masalah fisik yang besar. Kita enggak butuh yang ringkas, yang gampang dibongkar, enggak butuh yang portable. Jadi, LFP merupakan pilihan yang tepat," ujarnya.
Sebab tanpa ikut berlangganan, konsumen harus menyiapkan dana buat mengganti baterai, terutama saat kemampuannya sudan menurun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapa Harga Baterai Motor Listrik Polytron?".
KOMENTAR