Marc Marquez pun menjelaskan kondisinya yang dulunya di bayang-bayang buruk, kini berubah menjadi senyuman.
"Ketika kau banyak tersenyum, itu menjadi normal dan biasa. Kau lupa tentang momen sulit. Tapi, ketika kau berada di momen sulit, kau memberika nilai lebih terhadap arti momen yang baik. Dari satu hari ke berikutnya, saya tinggal di hari-hari dengan mimpi buruk. Sekarang, saya tersenyum lagi, ini lebih penting dari kejuaraan dunia," kata Marc Marquez.
Menurutnya, saat ini dirinya lebih menghargai setiap kemenangan dan torehan podium.
"Sensasinya luar biasa, saya sudah menunggu lama untuk itu. Pada tahun 2014, saya memenangkan sepuluh balapan berturut-turut, tapi sekarang? Hanya satu dalam dua tahun. Jadi nilainya berubah. Sebelum kecelakaan, menang adalah sesuatu yang normal. Itu tidak istimewa, berada di posisi kedua berarti kalah," katanya.
"Tapi menang bukanlah hal yang normal, karena hanya satu pembalap yang bisa menang. Itu telah mengubah persepsi saya tentang olahraga dan balap," akunya.
Peraih juara dunia MotoGP 2019 itu bilang, sekarang dirinya memasuki fase baru.
"Rencanaku sudah selesai. Ketika saya tiba di Gresini, saya punya rencana. Prioritasnya adalah memahami apakah saya bisa bersaing lagi. Rencananya adalah mendapat kesempatan berada di tim pabrikan, tim terbaik, dan motor terbaik. Itu adalah Ducati Lenovo. Tapi saya perlu menunjukkan kecepatan, karenalayak mendapatkan nilai balapan terakhir, bukan apa yang telah dicapai di masa lalu," ujar Marc Marquez.
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR