"Ketika aku membuat keputusan meninggalkan Ducati pada 2025, aku berbicara panjang dengan Gigi Dall'Igna," kata Martin, dilansir dari Mowmag.com.
"Ia meyakinkanku tak ada hal aneh yang akan terjadi musim ini," jelas pembalap tim Pramac Racing asal Spanyol tersebut.
Martin pegang janji tersebut, ia yakin Ducati takkan mau merusak reputasinya dengan sabotase atau lainnya.
"Ini pertanyaan soal etika dan aku percaya brand seperti Ducati takkan mengambil risiko itu," ungkap pembalap bernomor start 89 ini.
"Sampai sekarang sudah berjalan seperti itu dan aku tak melihat kenapa aku harus takut sesuatu yang berbeda sejak sekarang hingga akhir," lanjut sang Martinator.
Sejauh ini pabrikan Italia tersebut juga terus memberikan dukungan teknis kepada Martin, meski pasti pindah ke Aprilia di musim depan.
Bahkan walaupun situasinya kurang begitu cair, tim Pramac Racing juga masih jadi tim satelit yang paling diperhatikan Ducati.
Martin pun menatap MotoGP Barcelona 2024 ini dengan keyakinan akan meraih titel juara MotoGP perdana baginya.
Ia akan mencoba lebih tenang dan kalem agar bisa mengatasi tekanan yang memang hingga saat ini masih ada di pundaknya.
"Aku belum pernah memenangkan titel MotoGP, jadi barang kali aku lebih lapar. Ia (Bagnaia) lebih tenang dan tidak meledak-ledak sepertiku," sambungnya.
"Kadang bagus tahu caranya tenang seperti dirinya. Tapi, ada momen sulit dalam diriku, karena aku lebih meledak-ledak. Mungkin aku akan memberikan semua dan semua terbayarkan setelah balapan," jelas Martin.
KOMENTAR