Ragam Bentuk Per Sokbreker Di Motor Harian, Yuk Dipahami Cara Kerjanya

Arseen - Rabu, 25 Oktober 2017 | 14:56 WIB
Reyhan
Sokbreker belakang Honda Scoopy baru lebih panjang

MOTOR Plus-online.com - Coba perhatikan, pasti tiap per sokbreker memiliki kerapatan alur berbeda.

Misalnya, coba lihat di sok belakang.

Tentunya, perbedaan ini membawa karakter yang berbeda.

Kalau sobat penasaran, kenalan dulu aja?

PER SOK DEPAN

Sedikit beralih ke per di sok depan.

(Baca juga: Komparasi Spesifikasi Kawasaki Ninja 250 Terbaru dengan Kompetitor, Mana yang Unggul?)

Ada juga mekanik motor balap yang membalik per di peredam kejut depan.

Ambil contoh, di pacuan bebek Honda.

Per yang lebih rapat dibalik posisinya menjadi di bagian atas.

Sedang yang renggang, kini berada di bagian bawah.

Kondisi ini bisa membuat redaman menjadi empuk.

Jika per dibalik tapi oli tidak ditambah, hanya bikin empuk.

Itu karena oli turun.

BACA KODE PER

Per memiliki tekanan berbeda, meski diameter ulir pegas yang diusung sama.

Sebutnya spring rate.

(Baca juga: Cegah Ngelitik dan Piston Macet, Harus Teliti Saat Oversize Silinder)

Biasanya diwakili lambang K.

Kemampuan tekanan per bisa dilihat dari kode yang terlampir di ulir.

Misal, seperti di sok YYS.

Tertulis 46-80-160. Angka pertama alias 46, itu diameter per keseluruhan.

Lalu angka ke-2 (80), mewakili spring rate dalam satuan N/mm.

Terakhir, angka 160. Angka ini mewakili tinggi per.

Ada lagi misalnya, 46-17-25-140. Nah, buat angka ke-2 dan ke-3 itu mewakili spring rate atas dan bawah.

Semakin kecil angka, semakin empuk reaksi yang diberikan.

LINEAR ATAU KONVENSIONAL

Disebut konvensional atau linear, itu karena per ini memiliki kerengganan alur yang konstan atau sama.

Ya, mulai dari ujung atas atau bawah.

Karakternya hanya cocok untuk satu kebutuhan saja.

(Baca juga: Perbedaan Gearbox Speedometer Asli Dan Palsu, Teliti Saat Membeli)

Karena gaya reaksi yang dimunculkan hanya satu.

Misalnya kebutuhan balap yang hanya dibebani satu penunggang aja.

Tapi, jika dipakai beban dua orang, tentu performa akan berubah.

Mungkin saja, redaman jadi kurang nyaman.

Linear cocok dipakai di sok yang model long stroke atau monosok.

PROGRESIF

Per yang disebut progresif ini mempunya dua model kerapatan alur berbeda.

Misalnya, rapat di bagian atas lalu merenggang ke bawah.

Ada juga yang renggang di atas lalu rapat di bawah.

(Baca juga: Jadwal Launching Kawasaki Ninja 250 Terbaru Pesaing Honda CBR250RR di Indonesia, Ini Jawaban Pihak Kawasaki Motor Indonesia )

Karakter per ini cocok untuk motor harian.

Pegas rapat bekerja lebih empuk ketimbang yang renggang.

Cocok buat harian karena dua karakter. Jadi ketika dapat tekanan beban berbeda, per bisa ikut sesuaikan.

Ini yang bikin beda. Malah sekarang ini sok buat bebek di balap juga pakai per progresif.

Itu karena tak sepenuhnya lintasan sirkuit mulus.

RAPAT-RENGGANG-RAPAT

Ada juga per yang memiliki kerenggangan rapat-renggang-rapat.

Sebenarnya, per model ini tetap dikategorikan sebagai pegas progresif.

Tapi, karakter yang diberikan bisa lebih dari dua tipe.

Ya, ibarat per progresif ditambahkan satu karakter lagi.

Bicara tentang kelebihan, per tipe ini bisa lebih empuk dari per progresif yang hanya usung dua karakter.

Itu soal kenyamanan kala berkendara.

Tapi, jika bicara tentang kestabilan, Belum tentu layaknya per satu atau dua karakter.

Penulis : Arseen
Editor : Arseen


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular