(BACA JUGA : Galang Hendra Naik Yamaha R3 Bikinan Pulogadung di WSSP300, Begini Komentar Presdir YIMM)
Tapi, jika dipakai beban dua orang, tentu performa akan berubah. Mungkin saja, redaman jadi kurang nyaman.
"Linear cocok dipakai di sok yang model long stroke atau monosok," timpal Benny.
PROGRESIF
Per yang disebut progresif ini mempunya dua model kerapatan alur berbeda.
Misalnya, rapat di bagian atas lalu merenggang ke bawah. Ada juga yang renggang di atas lalu rapat di bawah.
"Karakter per ini cocok untuk motor harian," bilang Benny.
Pegas rapat bekerja lebih empuk ketimbang yang renggang cocok buat harian karena dua karakter.
(BACA JUGA : Oknum Pengibas Pedang di Bandung Minta Maaf, Seorang Netizen Mau Nangis Dengar Ucapan Pelaku)
Jadi ketika dapat tekanan beban berbeda, per bisa ikut sesuaikan. Ini yang bikin beda. Malah sekarang ini sok buat bebek di balap juga pakai per progresif.
"Itu karena tak sepenuhnya lintasan sirkuit mulus," tambah Benny.
RAPAT-RENGGANG-RAPAT
Ada juga per yang memiliki kerenggangan rapat-renggang-rapat. Sebenarnya, per model ini tetap dikategorikan sebagai pegas progresif.
Tapi, karakter yang diberikan bisa lebih dari dua tipe.
"Ya, ibarat per progresif ditambahkan satu karakter lagi," sebut Benny Rachmawan, Product Development Mitra2000 selaku produsen sok YYS di Indonesia.
Bicara tentang kelebihan, per tipe ini bisa lebih empuk dari per progresif yang hanya usung dua karakter. Itu soal kenyamanan kala berkendara.
Tapi, jika bicara tentang kestabilan,
"Belum tentu layaknya per satu atau dua karakter," kata Yohanes yang ramah.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR