Begitu pula dengan lampu sein dan rem belakangnya, meski bentuknya retro namun sudah menggunakan lampu LED.
2. Mesin berbasis Viar Cross X 200
Untuk mesin, Vintech 250 menggunakan mesin 1 silinder berkapasitas 250 cc, yang berbasis dari motor trail Viar, yaitu Cross X 200.
(BACA JUGA:Positif Narkoba, Polisi Rehabilitasi Pengemudi Grand Livina Yang Tabrak Pemotor)
Makanya secara konstruksinya mirip, seperti SOHC dengan 2-klep, serta berpendingin udara dengan transmisi manual 5-percepatan.
"Bedanya ada di kepala silinder atasnya, Vintech 250 menggunakan punya ATV Viar, agar kapasitasnya meningkat menjadi 250 cc," terang Frengky Osmond, Marketing Communication Viar Motor Indonesia.
Makanya tenaganya meningkat sekitar 10 persen, menjadi 20,11 dk / 8.000 rpm, dengan torsi 18 Nm / 6.500 rpm.
Karena berbasis motor trail, tidak heran mesin yang punya diameter x langkah 72 x 62,4 mm ini punya karakter yang responsif.
(BACA JUGA:Cerita Galang Hendra Mengubah Gaya Lokalnya Ke International)
Terasa ringan tarikannya untuk berakselerasi, meski karena keterbatasan area tes, belum diketahui bagaimana performanya di putaran mesin tinggi.
Selain itu, suara knalpot megaphone Vintech 250 juga garang, jadinya tidak perlu diganti bagi yang menginginkan suara khas knalpot custom atau aftermarket.
3. Fitur lengkap dibanding kompetitornya
Penggunaan part ala aftermarket, juga ditemukan di fitur-fitur Vintech 250, seperti di area kemudinya.
Simak panel instrumennya yang simpel, namun terlihat canggih berkat penggunaan LCD, dengan backlight biru.
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Fadhliansyah |
KOMENTAR