MOTOR Plus-online.com - Di keluarga MAXI Yamaha, Yamaha Lexi merupakan varian yang terkecil.
kapasitas mesinnya pun paling kecil hanya 125 cc, selain bodinya lebih kecil dari MAXI yang lain.
Jadi secara performa mesin juga paling inferior.
Tapi jangan bersedih, bisa kok diupgrade.
Asyiknya mesin Lexi merupakan turunan dari Yamaha Aerox 155 dan NMAX.
Pembalap MotoGP Terciduk Tiru Senjata Baru Valentino Rossi Di MotoGP Valencia
Anti-Wheelie, Teknologi Supaya Pembalap Enggak Dirugikan, Dari Apa?
“Jadi part-nya gak perlu bingung, bisa pakai Aerox 155 dan NMAX plug and play tanpa ubahan,” ujar Yudo handoko, Head Outlet, TDR Technology Center.
Ini nih contoh Lexi yang sudah mengalami upgrade performa yang menghabiskan dana Rp 5 jutaa (di luar knalpot).
Yuk intip detail ubahan dan hasilnya.
BORE UP KIT 183 CC
Yang membedakan Aerox 155 dengan Lexi adalah diameter pistonnya, Lexi hanya 52 mm sedangkan Aerox 155 58 mm.
“Blok berbahan ceramic dan piston forged."
"Piston dibuat flat karena untuk harian dengan perbandingan kompresi 12:1, yang penting ganti oli lebih cepet aja karena penguapan di motor bore up lebih cepat."
"Misal standar tiap 3.000 km kalau sudah bore up jadi 2.000 km,” tambah Yudho.
Cantik! Ikutan Customaxi 2018, Neng Geulis Ini Pajang Yamaha Lexi Pink Miliknya
Bikin Melongo! Harga Super Girboks Ducati Setara 7 Unit Kawasaki Ninja H2, Khan Maaenn...
NOKEN AS KOMPETISI
Area kepala silinder masih menggunakan klep bawaan.
“Karena di TDR gak pernah pakai klep besar. Klep standar pun udah cukup, hanya porting lubang-lubangnya saja,” sahut Ari, salah satu mekanik di TDR Technology Center.
Namun buka tutup keempat klepnya sudah diatur ulang.
“TDR punya 3 pilihan noken as, yaitu tipe 01, 02, dan kompetisi. Lexi ini pakai tipe kompetisi,” sebut pria berkacamata ini.
CVT PAKET AKSELERASI
Area CVT dapat sentuhan paket akselerasi yang merupakan paketan CVT TDR.
Terdiri dari variator atau pulley depan berikut dengan roller sampai kampas dan mangkok koplingnya.
“Kampas serta mangkok kopling TDR ini terbuat dari bahan yang lebih bagus, efeknya motor jadi lebih responsif dan tidak selip."
"Di Lexi ini per CVT-nya pakai 1.500 rpm,” tunjuk Yudho yang kantornya di bilangan Pulo Gadung, Jaktim.
RASIO BERAT
Rasio akhir pun diganti, standar Lexi 40/13.
“Setelah dicoba galak di putaran rendah tapi atasnya kurang laju.
Makanya ganti rasio supaya tenaga lebih rata dan nafas panjang. Ganti pakai 33/12,” urainya.
INJECTOR 10 HOLE
Mengimbangi kapasitas mesin yang sudah naik, serta perbandingan kompresi yang sudah lebih tinggi, asupan bensin ke ruang bakar diperbanyak.
Caranya menggunakan injector TDR 10 hole dengan semprotan 145 cc/menit.
“Jadi gak usah ganti ECU, ini udah cukup,” ucap pria ramah ini.
Setelah motor rampung langsung dinaikkan ke atas mesin dyno Dynojet 250i milik TDR Technology Center.
“Sayang saat kondisi standar dyno lagi rusak, jadi gak sempat dyno Lexi standar. Tapi kalau NMAX standar di sini kisaran 10 atau 11 dk, kalau Lexi mungkin sekitar 8 atau 9 dk,” ujar Ari.
Setelah beberapa kali running didapat tenaga maksimal 13,08 dk dan torsi 12,14 Nm.
Terlihat dari grafik dynonya kali ini Lexi memiliki tenaga yang melonjak sejak kecepatan rendah yang merata.
Enggak inferior lagi dan bahkan melebihi NMAX deh!
Bengkel Teras : 0852-8676-1000
Batakastem Workshop : 0812-9349-9102
TDR Technology Center: 021-4600030
Data upgrade
Bore up kit: TDR 183 cc
Rasio kompresi: 12:1
Injector: 10 hole 145 cc/menit
Noken as: TDR tipe kompetisi
Pulley: TDR
Roller: 12 gr
Per CVT: 1.500 rpm
Kampas: TDR
Mangkok kopling: TDR
Rasio: TDR 33/12
Knalpot: TDR Special untuk balap 150-200 cc
Filter udara: TDR
KOMENTAR