Baca Juga : Karena Ukuran, Jorge Lorenzo Lebih Nyaman Naik Motor Honda Dibanding Ducati
Mekanik yang bengkelnya di Jl.rzimar 3, Gg. H. Safei, RT.03/03, Bogor ini membuat ruang bakar model hemi spherical.
Diameter kubah 56 mm ditambahkan squish berdiameter 68 mm.
Kemiringan squish diset 9 derajat agar gas bakar bisa fokus ke tengah.
Agar tekanan piston yang sudah besar tidak bocor, doi juga memanfaatkan paking silinder head berbahan tembaga dengan tebal 0,5 mm.
Baca Juga : Ngeri-ngeri Sedap, RX-King Mendadak Jadi Caferacer, Ada Aksen Batiknya Juga
untuk mencuri langkah piston yang semakin tinggi, ajeng putar otak agar bisa tetap menggunakan paking standar.
Alhasil, di kruk as asli berkode 2D5 big end digeser ke arah luar.
Dari sebelumnya langkah standar Mio 57,9, setelah digeser kini didapat 72 mm.
“Daun kruk as dilas dulu, setelah itu dilubangi ulang.
Source | : | Tabloid MOTOR Plus |
Penulis | : | Ryan Tambun |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR