MOTOR Plus-online.com - Soal air radiator buat motor, masih banyak bikers yang salah kaprah.
Yang paling parah beberapa diantaranya hanya berdasarkan perasaan, bukan fakta.
Untuk itu, ini dia 5 fakta tentang air radiator, yuk disimak.
1. Benarkah Air Tetesan AC Bagus Buat Air Radiator?
Banyak yang beranggapan kalau air tetesan AC bisa digunakan sebagai coolant atau air radiator motor.
Baca Juga : Ini Persyaratan Motor Yang Boleh Dimodifikasi, Jika Tidak Penjara 1 Tahun atau Denda Rp 24 Juta
Baca Juga : Kejar Pemobil yang Kabur, Kok Pemakai Motor Yamaha NMAX Dibawa ke Polisi?
Hal ini lumrah ditemui di motor-motor balap, benarkah demikian?
"Kurang bagus, saya sudah coba saat balap Yamaha Sunday Race seri terakhir 2018 lalu. Hasilnya baru kualifikasi saja hanya tersisa setengah kurang ditabung reservoirnya," ucap Zainul Furqon, mekanik Banewmas Motor kepada GridOto.com di Pekayon, Jakarta Timur.
Nah, yang benarnya itu air tetesan air itu digunakan untuk campuran coolant atau air radiator.
Terutama untuk air radiator yang berjenis concentrate.
Baca Juga : Kombinasi Silang Roller Motor Matik Dengan Cara Ini Bisa Bikin Kencang Loh
Baca Juga : Mick Doohan: Siapa yang Bisa Mengalahkan Kehebatan 2 Pembalap Ini?
Oya, untuk mencampurnya idealnya 50% air campuran ditambah 50% air radiator yang berbentuk concentrate.
Dengan campuran di atas titik didihnya bisa mencapai 129 derajat Celcius.
Sedangkan untuk meninggikan titik didih hingga 136 deraja Celcius, air radiator concentratenya ditambah.
Untuk campurannya yaitu 30 % air tetesan AC ditambah 70 % air radiator concetrate.
Baca Juga : Tips Ampuh, Begini Cara Mengatasi Lampu Sein Motor Yang Bermasalah
Banyak bikers yang salah kaprah soal warna air radiator motor.
Enggak sedikit bikers yang beranggapan kalau warna air radiator berpengaruh terhadap kualitasnya.
"Sebenarnya warna air radiator itu enggak ada pengaruhnya sama kualitas," ujar Faeru Haryadi, Bussines and Development Top 1 kepada GridOto.com beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga : Bikin Melongo! SPBU Pertamina Dijual Dengan Harga Rp 43 Miliar, Ada Yang Mau Beli?
"Warna cuma ciri khas produsen motor saja," sahutnya lagi.
Yup, memang warna air radiator masing-masing pabrikan motor berbeda.
Misalnya Yamaha dengan Yamacoolant punya warna hijau, sedangkan Honda AHM Coolant punya warna merah.
Tapi apakah fungsi sebenarnya pabrikan memberikan pewarna dalam air radiator motor?
Baca Juga : Enggak Nyangka, Wilayah Ini Ternyata Paling Rawan Maling Motor Kedua di Jawa Barat
"Sebagai penanda kebocoran. Kalau berwarna hijau atau merah langsung ketahuan itu air radiator, bukan oli atau bensin," sahutnya lagi.
Lantas air radiator yang bagus untuk motor itu seperti apa?
"Yang harus diperhatikan saat beli air radiator adalah kandungan Ethylene Glycol," ungkap Faeru Haryadi.
"Sebab banyak atau enggaknya kandungan Ethylene Glycol mempengaruhi seberapa tinggi titik didihnya," sahutnya lagi.
Baca Juga : Sadis! Ini Dia Motor Jiplakan Yamaha R6 dari Cina, Namanya Yayama R6
Semakin tinggi titik didih dan punya kemampuan anti karat, berarti air radiator itu punya performa yang baik.
3. Air Radiator Mobil Digunakan Di Motor, Memang Bisa?
Ternyata air radiator mobil bisa digunakan di motor.
Bahkan secara ekonomis, penggunaan air radiator mobil di motor lebih murah.
Misalnya air radiator mobil yang tersedia dalam kemasan 5 liter dibanderol Rp 25 ribu.
Sedangkan air radiator mobil dalam kemasan 1 Liter dibanderol Rp 35 sampai 45 ribu.
Berarti untuk sekali kuras radiator motor, hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 5 ribu saja!
Dan bisa digunakan untuk 5 kali kuras radiator, lumayan bukan?
4. Air Mineral Bisa Menggantikan Coolant?
Ada bikers yang beranggapan kalau pakai air mineral sebagai coolant menyebab mesin motor jadi lebih dingin.
Atau ada yang menggunakan air mineral sebagai coolant lantaran takut radiatornya karat.
lantas benarkah demikan?
"Sebenarnya tidak disarankan memakai air mineral, karena air mineral mengandung garam yang bisa menyebabkan karat di radiator," ujar Anditia Gunawan, Service Advisor Yamaha Flagship Shop Jakarta.
Jika radiator diisi oleh air mineral yang ditakutkan adalah karat.
"Takutnya di bagian sirip atau kisi-kisi radiator jadi karat," ujar pria yang akrab disapa Adit ini.
"Karat itu membuat sirkulasi pendinginan air radiator jadi terhambat (mampet), hasilnya temperatur motor jadi cepat panas. Parahnya bisa overheat," tambahnya.
Namun untuk balapan motor, penggunaan air mineral untuk coolant malah disarankan.
"Sebab kalau terjadi crash di tengah lintasan balap enggak bikin licin," ujar Heri Prasetyawan, Owner bengkel Jaw's Speed kepada GridOto.com di jalan Ir. Juanda, Depok, Jawa Barat.
5. Waktu Kuras Air Radiator
Supaya pendinginannya maksimal, air radiator juga harus dikuras.
Untuk interval waktunya enggak bisa sembarang.
"Kalo penggantian air radiator atau cairan pendingin, maksimal tiap 9.000-10.000 kilometer sekali wajib diganti," kata Anditia Gunawan dari Yamaha Flagship Shop saat dihubungi GridOto.com.
Namun bukan berarti air radiator bebas dari pengawasan.
Setidaknya sebelum berangkan kerja atau touring ketinggian volume air radiator harus selalu diperiksa.
Kalau kurang bisa ditambahkan air raditor ke tabung.
KOMENTAR