MOTOR PLus-Online.com- Pernah enggak sobat mengalami,usai motor ‘disiram’ air hujan maka ada beberapa kendala pada rem kerap muncul.
Paling sering, ketika melakukan pengereman akan berdecit saat tuas rem ditarik.
Meski tidak berbahaya, masalah ini cukup mengganggu.
Soale, bikers yang mengalami masalah ini akan jadi seleb selama riding alias jadi pusat perhatian.
Baca Juga : Kabupaten Gowa Mendadak Gempar, Jembatan Ditutup Ada Perempuan Duduk Bersila,Pemotor Berkerumun
Baca Juga : Kasihan, Ditabrak Oknum Marinir Pengojek Online Ini Malah Masuk Penjara, Begini Kronologisnya
Memang masalah mendecit akan lebih sering muncul jika dalam kondisi basah.
Pasalnya, kendaraan kerap terkena air bahkan masuk ke dalam genangan air.
Hal ini memungkinkan kotoran lebih cepat hinggap di kampas, piringan, atau cakram.
Karena kotor, makanya bunyi berdecit kerap muncul.
Baca Juga : Cuma Main Warna dan Modal Windshield, Motor Honda PCX Berubah Jadi Forza 250
“Bunyi berdecit itu umumnya datang karena ada kotoran di dalam kampas rem.
Masalah lebih sering muncul saat musim hujan karena air yang menciprat mengandung kotoran.
Karena hinggap di mekanis rem, makanya muncul bunyi tak sedap itu,” ucap Sarwono Edi, Technical Training PT Astra Honda Motor (AHM).
Bunyi berdecit sendiri umumnya lebih sering muncul di rem bertipe teromol.
Baca Juga : Ngerih! Dandan Begini, Motor Honda Vario 150 Jadi Keliatan Sultan Banget
Karena saat kampas rem tergerus dengan lapisan teromol, kotorannya terperangkap dan tidak bisa keluar.
Saat musim hujan, air akan masuk ke teromol dan membawa kotoran ke jalur kampas rem.
Jadi saat kampas rem menekan teromol, ada kotoran yang hing- gap dan menimbulkan bunyi berdecit.
Ada juga gejala yang diberikan rem bunyi, tetapi bukan karena kampas rem yang kotor.
Baca Juga : Selamat Usai Kecelakaan Saat Balap Liar, Joki Seksi Jesika Amalia Langsung Berurusan dengan Polisi
Bunyi ini, tidak hanya timbul ketika kondisi part tersiram air hujan atau basah saja, melainkan setiap melakukan pengereman dalam kondisi kering dan panas.
Gejala tersebut, bisa disebabkan kampas yang habis.
Akan menjadi parah lagi ketika lapisan kampas habis dan hanya meninggalkan besi penampangnya saja.
Tentunya, ini membuat teromol atau cakram menjadi ikut termakan.
Baca Juga : Tegang, Video Sopir Angkot Adu Jotos Lawan Pengojek Online, Helm dan Pukulan Mendarat di Kepala
Akibatnya,sobat juga kudu membubut cakram agar rata dan tak bergelombang.
Bahkan jika tergerus parah, pastinya harus ganti disc brake juga tuh.
Untuk memantau habis tidaknya kampas rem, setiap motor dilengkapi dengan indikator. Misalnya untuk rem model tero-mol.
Biasanya, dilengkapi dengan tanda penunjuk dibagian ‘paha’ atau tuas rem di dekat roda.
Baca Juga : Wow! Motor Honda BeAT 2019 Ternyata Ada 8 Warna Baru, Nih Pilihannya
Sedangkan untuk tipe cakram, paling mudah bisa dilihat dari posisi indikator di master rem. Ya, Lower dan Upper.
Jika dalam kondisi standar tetapi minyak rem turun ke lower, itu bisa disebabkan ketebalan kampas yang mulai menipis.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 774 th 2013
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR