MOTOR Plus-online.com - Meski sekarang banyak klep racing dijual untuk balap, namun masih banyak yang menggunakan klep orisinil motor.
Misalkan klep Kawasaki Eliminator dipasang di Yamaha Mio.
"Klep Eliminator lumayan lebar sehingga bisa dipakai untuk Mio balap," jelas Mochammad Jamaludin dari speed shop Metamorphosis Kediri.
Namun dipakai untuk keperluan balap, klep standar harus dimodifikasi.
Baca Juga : Video Mobil Mendadak Nyalip, Motor Suzuki GSX-R150 dan Yamaha R25 Langsung Tersungkur
Baca Juga : Motor Yamaha RX King 2009 Dijual, Jok Masih Dibungkus Plastik, Baut-baut Masih Perawan
Minimal dari bentuknya.
Untuk modifikasi klep standar jadi racing ada beberapa yang harus dibentuk ulang.
Apa saja yang dibentuk?
Yuk kita lihat.
RADIUS KLEP
Arti dari radius klep disini ukuran pada bagian pertemuan antara payung dengan batang klep.
Baca Juga : Hasil Sementara Tes Pra Musim MotoGP 2019: Marc Marquez Berkuasa, Valentino Rossi ke-5
“Bagian ini membentuk radius atau sudut,” jelas Jamaludin yang asli wong Jowo itu.
Untuk klep racing biasanya dibuat enteng.
Maka pada bagian radius atau leher ini dibuat tipis.
“Tapi kendalanya flow atau aliran gas bakar rada berkurang karena membentuk lekukan yang tajam,” jelas Jamaluin yang beranak satu itu.
Baca Juga : Ada Apa Nih Honda Intip Motor MotoGP Valentino Rossi di Tes Sepang?
Katanya membentuk bagian ini rada susah, Jamaludin mengakui tukang bubut yang membentuk.
Ada mekanik yang punya patokn khusus.
Untuk keperluan balap, sementara sebagai patokan, kasih radius 1/3 dari diameter payung klep.
Sebagai contoh klep isap 33 mm, jika dikalikan 1/3 hasilnya 11 mm.
Baca Juga : Cuma Gara-gara Tidak Pakai Helm, Kepala Taruna Ini Diinjak Sampai Tewas Oleh Seniornya
Jika merunut dari buku Four-Stroke Performance Tuning karangan A. Graham Bell, sedikit berbeda.
Untuk ruang bakar hemi chamber dengan klep miring, besarnya 0,24-0,26 dari diameter payung klep.
Andaikan 0,26 x 33 mm hasilnya radius leher klep 8,58 mm.
Ini bukan rumus, hanya sebagai perbandingan.
Apalagi riset yang dilakukan oleh Graham Bell dilakukan di mobil.
Baca Juga : Pengen Nangis Lihatnya, Perjuangan Berat Bapak Ojol di Jalanan, Sampai Tidur Sambil Berdiri
Mesin mobil dan motor berbeda putaran.
Untuk motor balap bergasing sampai 14.000 rpm, sedang di mobil hanya separuhnya.
BATANG DIPERKECIL
Untuk memperbesar flow, batang klep juga harus dimodifikasi.
Terutama batang klep yang berada di lubang atau port isap dan buang.
Batang klep yang kebesaran lumayan menghambat aliran gas bakar.
Pada klep bebek yang hanya 5 mm, bisa dibikin dibikin 4,5 mm.
Bagian ini dari radius klep sampai bagian yang menyentuh tepat dibibir bos klep.
Jangan kelewat dalam yang berakibat sedikitnya kontak antara batang klep dengan bosnya. Jadinya cepat oblak.
Bahkan sebenarnya bisa saja batang klep dari radius atau leher sampai bibir bos klep dibikin 4 mm.
Namun risikonya ketahanan jadi berkurang, tapi aliran gas bakar lebih lancar.
SUDUT 45 DAN 30 DERAJAT
Kedua sudut di bibir payung klep ini disebut juga back cut. Fungsinya untuk memperlancar flow gas bakar.
Sekadar mengingatkan, sudut 45 derajat paling bawah dan di atasnya 30 derajat.
Nantinya sudut yang 45 derajat akan bersentuhan dengan sitting klep di kepala silinder.
Sedang yang 30 derajat untuk mempermudah aliran gas bakar.
DIBUAT CEKUNG
Untuk memperingan bobot klep, masih ada cara yang bisa ditempuh.
Caranya dengan membuat tipis payung klep.
Namun jangan terlalu tipis yang bisa berakibat klep gampang pecah.
Bagian yang bisa dibuang daging pada tengah payung klep, caranya dibuat cekung.
Payung klep cekung seperti di katup Sonic atau CS-1.
Meski cekung namun tidak terlalu dalam yang berakibat kompresi turun.
Tapi, bagian yang cekung di tengah ini dirasa tidak mengurangi kekuatan klep.
Sebab masih tebal lantaran di belakangnya masih ada batang klep.
Bagian paling luar klep memang lebih kuat dibanding dalam.
Untuk itu, ketika mengikis klep jangan terlalu dalam.
Bisa mengurangi kekuatan dari klep itu sendiri.
KOMENTAR